Daerah

Berdayakan Potensi Perempuan Jadi Tekad Fatayat NU di Tulungagung

Sen, 9 Desember 2019 | 13:30 WIB

Berdayakan Potensi Perempuan Jadi Tekad Fatayat NU di Tulungagung

Siti Nurul Alyatus Syamsiah selaku Ketua PAC Fatayat NU Bandung menerima penyerahan Surat Keputusan dari Khusnul Khotimah selaku Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Tulungagung. (Foto: NU Online/Hida)

Tulungagung, NU Online
Pemberdayaan perempuan menjadi hal tidak terhindarkan bagi Nahdlatul Ulama. Dan peran itu menjadi tugas yang harus diemban kepengurusan Fatayat NU.  Apalagi begitu banyak perempuan produktif yang ada dan diharapkan bisa menjadi harapan bagi kemajuan jamiyah di masa mendatang.
 
Penegasan tersebut disampaikan Siti Nurul Alyatus Syamsiah yang dilantik untuk masa khidmah kedua sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 
 
“Program periode ini  ke depan, tentunya yang menjadi pekerjaan rumah kita adalah mengangkat pemberdayaan perempuan di wilayah Kecamatan Bandung,” kata Alya, sapaan akrabnya, Senin (9/12). 
 
Dalam pandangannya, banyak perempuan di kawasan setempat dengan segudang aktivitas. Belum lagi ibu rumah tangga yang sebenarnya memiliki kompetensi di bidang lain untuk menambah wawasan keilmuan. 
 
“Hal inilah menjadi daya tarik sendiri di Fatayat NU untuk merangkul beberapa dinas terkait,  bagaimana kita bersama membentuk satu jaringan mengangkat perempuan Kecamatan Bandung.  Khususnya perempuan Nahdlatul Ulama untuk menjadi berdaya guna dengan dibekali ilmu pengetahuan untuk menjadi perempuan berkualitas,” ungkap Alya, sapaan akrabnya. 
 
Dia mengemukakan di periode sebelumnya Fatayat NU Bandung telah menggandeng sektor pemerintah, dinas, sampai sektor terbawah di tataran kepala desa untuk bersama menyukseskan program kesejerahteraan perempuan NU di wilayah setempat.
 
Di antara dinas yang telah dilibatkan adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Beberapa kejuruan pelatihan yang ada diberikan kepada perempuan NU.
 
“Kami bekerja sama mengangkat perempuan NU agar lebih berdaya, lebih memiliki khazanah keilmuan. Program tersebut dikemas dengan disampaikan dalam forum pengajian yang telah ada dan menyelenggrakan seminar dengan mendatangkan pemeteri dari dinas terkait dengan isu yang berkembang saat ini,” jelasnya. 
 
Saat ini PAC Fatayat NU Bandung mengembangkan bidang pemberdayaan masyarakat agar para anggota lebih dari sekadar ibu rumah tangga. 
 
“Ke depan banyak yang kita bawa untuk menjadi lebih berwarna, tentu tidak bisa lepas dengan cita-cita bersama pemerintah Kecamatan Bandung. Bagaimana Fatayat NU ini bersinergi bersama untuk membawa peningkatan ekonomi,” urainya. 
 
Dalam pandangannya, usaha lokal bisa diajak di permukaan tentunya dengan menggandeng perempuan Fatayat NU untuk lebih berdaya lewat program pemberdayaan melalui pelatihan yang berada di bawah naungan Fatayat NU PAC Bandung.  
 
Pelantikan kepengurusan PAC Fatayat NU Bandung, Tulungagung digelar Ahad (8/12). Pengukuhan dilakukan bersamaan dengan sejumlah badan otonom Nahdlatul Ulama yang lain di kawasan setempat. 
 
Siti Nurul Alyatus Syamsiah selaku Ketua PAC Fatayat NU Bandung menerima penyerahan Surat Keputusan dari Khusnul Khotimah selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Tulungagung. 
 
Anggota yang dilantik sebayak 51 orang yang tersebar di sejumlah devisi. Devisi yang dimiliki kepengurusan saat ini adalah bidang pendidikan dan pengkaderan; hukum, politik dan advokasi, kesehatan dan lingkungan hidup; ekonomi, seni sosial budaya, dakwah dan penelitian dan pengembangan.  
 
“Titik fokus program PAC Fatayat NU Bandung adalah mengangkat perempuan lebih berdaya,” tandasnya. 
 
Program ini sebenarnya sudah berkembang di pengurusan lima tahun sebelumnya, tetapi akan dilanjutkan kembali. Tentunya dengan lebih berwarna dan mengangkat isu-isu yang belum diangkat di permukaan. 
 
Pengembangnnya lebih diperkuat dan cakupannya lebih diperluas dengan berpacu dari hasil Konferensi PAC Fatayat NU Bandung yang diselenggrakan Ahad (13/10) di Balai Desa Gandong Bandung lalu. 
 
“Selebihnya rapat kerja diselenggarakan setelah pelantikan, yakni akhir Desember 2019 ini,” pungkasnya. 
 
 
Kontributor: Hida
Editor: Ibnu Nawawi