Daerah HARI SANTRI 2019

Berkah Ngaji Gus Baha’, LAZISNU Sidoarjo Terima Zakat Mal

Ahad, 13 Oktober 2019 | 03:30 WIB

Berkah Ngaji Gus Baha’, LAZISNU Sidoarjo Terima Zakat Mal

Suasana Ngaji Mahasantri Milenial bersama Gus Baha' di PWNU Jatim. (Foto: NU Online/panitia)

Surabaya, NU Online
Dalam rangka menyambut Hari Santri 2019, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama  (PWNU) Jawa Timur memiliki beberapa rangkaian acara. Salah satunya pada Sabtu (12/10) dengan menggelar pengajian bertema Ngaji Mahasantri Millenial bersama KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha').
 
Kiai dari Rembang, Jawa Tengah tersebut demikian memukau warga Jawa Timur. Hal itu dapat dibuktikan dengan peserta pengajian yang memadati kantor PWNU Jatim sejak pagi. Tak ayal, seluruh lantai di kantor yang beralamat di Jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya tersebut penuh sesak sebelum pengajian dimulai.
 
Kegiatan sendiri dipusatkan di lantai tiga, sedangkan untuk lantai dua dan satu disediakan layar lebar untuk menampung antusias peserta yang hadir
 
KH Abdussalam Sochib mengemukakan bahwa kehadiran Gus Baha’ untuk menjembatani rasa penasaran dan keingintahuan warga milenial di Jawa Timur.
 
“Dakwah Gus Baha’ di media sosial seperti di Youtube sangat digemari lantaran kedalaman ilmunya,” kata Ketua Panitia Hari Santri PWNU Jatim tersebut.
 
Yang istimewa, dari pengajian ini Pengurus Cabang (PC) NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Sidoarjo menerima zakat mal.
 
“Alhamdulillah, NU Care-LAZISNU Kab Sidoarjo mendapatkan berkah usai ngaji dengan menerima zakat mal sebesar 5 juta rupiah dari seorang pengusaha butik asal Sidoarjo yang juga ikut ngaji bareng Gus Baha’,” kata Muhammad Ihsan yang juga Ketua PC NU Care-LAZISNU Sidoarjo di kantor PWNU Jatim. 
 
Pada ngaji tersebut turut hadir Wakil Rais PWNU Jatim, KH Agus Ali Masyhuri, Gus Kautsar (Ploso, Kediri), Gus Reza Ahmad Zahid (Lirboyo, Kediri), perwakilan lembaga dan badan otonom atau Banom, serta undangan. 
 
Kehadiran Gus Baha’ dan kedua kiai muda tersebut untuk memenuhi kebutuhan santri milenial akan dakwah yang santun dan teduh dengan tidak meninggalkan tradisi pesantren. 
 
KH Agus Ali Masyhuri saat memberikan sambutan mengemukakan agar Indonesia senantiasa aman, berkah, sejahtera, pemimpin dan rakyatnya selamat.  
 
Gus Ali, sapaan akrabnya menyampaikan banyak nasihat di antaranya mengajak semua yang hadir untuk istikamah dalam berjuang dan tidak melupakan sejarah.
 
Sedangkan Gus Kautsar mengajak santri untuk selalu mencari ilmu. Demikian pula hendaknya berhati-hati dalam memilih panutan atau guru karena situasinya semakin memprihatinkan.
 
Gus Baha’ menyampaikan sejumlah materi dengan bahasa sederhana tapi mudah dicerna oleh semua yang hadir.
 
Seorang pria paruh baya, Imam Syafi’i yang meskipun usianya tidak lagi milenial terlihat begitu semangat mengikuti acara hingga akhir. Modin perawat jenazah di Dusun Kedung, Desa Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo yang masih aktif sebagai anggota GP Ansor tersebut beharap Gus Baha’ bisa mengisi pengajian di daerahnya. 
 
“Saya sangat suka ngajinya Gus Baha’. Kapan ya bisa hadir ngaji di desa saya?” harapnya.
 
 
Kontributor: Yuli
Editor: Ibnu Nawawi