Daerah

Bertekad Mandiri, Biaya Konferensi NU Sumenep Dihimpun dari Kotak Infak

Sel, 11 Agustus 2020 | 04:30 WIB

Bertekad Mandiri, Biaya Konferensi NU Sumenep Dihimpun dari Kotak Infak

Ketua PCNU Sumenep, KH A Panji Taufiq saat sosialisasi Konfercab. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online

Konferensi cabang merupakan agenda terbesar di Nahdlatul Ulama di tingkat kabupaten dan kota guna menentukan program kerja organisasi. Yang juga menjadi bagian tidak terpisahkan adalah pemilihan rais dan ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).

 

Untuk mensukseskan gawe besar tersebut, panitia Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kabupaten Sumenep, Jawa Timur melakukan sosialisasi dan menjelaskan hasil rapat kepanitiaan kepada seluruh pengurus Majelis Wakil Cabang (MWCNU) dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Kabupaten Sumenep. Kegiatan dilakukan saat bahtsul masail di Pondok Pesantren Sumber Payung Kecamatan Ganding, Ahad (9/8) lalu.

 

KH A Panji Taufiq mengutarakan bahwa satu bulan yang lalu telah membentuk kepanitiaan dan menyepakati beberapa rentetan agenda yang akan diselenggarakan di Konfercab. Juga langkah-langkah strategis guna mensukseskan perhelatan akbar tersebut. 

 

Ketua PCNU Sumenep tersebut menyepakati bahwa tuan rumah atau lokasi penyelenggaraan akan ditempatkan di Pondok Pesantren Nasy'atul Muta'allimin Kecamatan Gapura. Tema yang diusung oleh kepanitiaan adalah 'Membangun kemandirian jamiyah dan jamaah dengan menguatkan ranting NU menjelang an-Nahdlah ats-tsaniyah'.

 

"Berdasarkan hasil rapat kemarin, kami bersama jajaran panitia menetapkan tanggal 27 September 2020 sebagai puncak pelaksanaan Konferancab," katanya kepada media ini, Selasa (11/8). 

 

Selanjutnya, dirinya sengaja menjadikan pesantren sebagai pusat Konfercab karena merupakan cikal bakal lahirnya jamiyah Nahdlatul Ulama serta ngalap barakah dari para ulama terdahulu, khususnya Syaikhana Kholil Al-Bangkalan dan KH M Hasyim Asy'ari. 

 

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk tersebut mewanti-wanti kepada segenap panitia dan Nahdliyin untuk mengedepankan Konfercab daripada Pilkada. Karena hasil keputusan konferensi akan menentukan nasib Nahdliyin terutama di bidang perekonomian. 

 

"Perlu diketahui bahwa dana Konfercab dari kekuatan swadaya Nahdliyin. Karena NU besar di tengah-tengah masyarakat sehingga programnya nanti bisa membangun jamiyah dan jamaah," ungkapnya. Inilah ciri khas NU Sumenep yang tidak mau menerima bantuan dana dari pemerintah, lanjutnya. 

 

Tidak berhenti sampai di situ, Kiai Panji memohon kepada Nahdliyin untuk malakukan istikharah agar konferensi berjalan lancar dan menghasilkan keputusan sempurna. 

 

"Kenapa saya menyarankannya? Karena almaghfurlah KH Fauzi Sirran sering mewanti-wanti kepada saya untuk selalu melakukannya di setiap keadaan genting terutama saat konferensi," ungkapnya. 

 

Kepada media ini, Kiai Zainul Hasan yang didaulat sebagai ketua panitia Konfercab mengutarakan bahwa gawe besar ini memiliki rentetan kegiatan yang cukup padat pada September mendatang. 

 

Pra-konferensi memiliki rentetan, antara lain halaqah penguatan kelembagaan ranting NU, layanan kesehatan gratis, nonton bareng film dan diskusi muassis NU. Ada juga bazar buku dan kesenian, lokakarya perencana strategi yang akan menghadirkan para pemangku kepentingan dan seluruh ulama se-Kabupaten Sumenep.

 

“Ada juga haul muassis dan pengajian umum yang insyaallah akan diisi oleh Gus Baha dan Gus Ghafur," ungkapnya. 

 

Acara puncaknya adalah konferensi pada 27 September yang panitia akan memberikan kenang-kenangan pada tuan rumah yakni penambahan fasilitas mandi, cuci dan kakus atau MCK. 

 

Wakil Ketua PCNU Sumenep tersebut menegaskan bahwa rangkaian kegiatan membutuhkan dana kurang lebih Rp300 juta. Sedangkan target peserta sidang kurang lebih 1500 orang.

 

Ketua Koordinator Bidang Pengkaderan PCNU Sumenep tersebut berkomitmen bahwa pelaksanaan Konfercab akan didanai oleh warga NU dan tidak menerima bantuan dari para partai politik, kandidat calon dan wakil bupati, serta pemerintah daerah.

 

"Ikhtiar yang kami lakukan adalah menggerakkan Koin Konfercab 2020 di setiap MWCNU demi mengurangi beban kepanitiaan. Dimana hari ini akan meluncurkan secara simbolis oleh KH Hafidzi Sarbini dengan moto dari warga oleh warga dan untuk warga," ungkapnya.

 

Tidak berhenti sampai di situ, berdasarkan musyawarah di forum tanfidziyah ditetapkan bahwasanya kontribusi atau pembiayaan perorangan bagi calon peserta sidang Konfercab Rp. 50.000 untuk perwakilan MWCNU dan Rp.25.000 untuk perwakilan PRNU.

 

Dirinya juga menegaskan bahwa peserta yang berhak menjadi peserta sidang Konfercab adalah Nahdliyin yang namanya tercantum dalam SK kepengurusan. 

 

Bagi MWCNU dan PRNU yang masa khidmatnya berakhir, maka segera melakukan perpanjangan SK kepada PCNU. Karena pesertanya terbatas yaitu 4 orang perwakilan dari MWCNU dan PRNU. 

 

“Mengenai teknis pemilihan Ahlul Halli wal Aqdi dan teknis lainnya akan kami layangkan surat kepada seluruh MWCNU,” pungkasnya.

 

Total gerakan Koin Konfercab PCNU Sumenep yang telah terkumpul setelah kegiatan PC Lembaga Bahtsul Masail (LBMNU) kurang lebih Rp.6.000.000,-

 

Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi