Daerah

Buka Konferensi Fatayat, Bupati Pringsewu Ingatkan Dakwah Milenial

Ahad, 29 September 2019 | 16:30 WIB

Buka Konferensi Fatayat, Bupati Pringsewu Ingatkan Dakwah Milenial

Konferensi Cabang Ke-2 Fatayat NU Kabupaten Pringsewu di Aula Kantor PCNU Kabupaten Pringsewu, Ahad (29/9).

Pringsewu, NU Online
Dakwah di era digital saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pemudi NU yang tergabung dalam Fatayat NU. Sebagai organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama, Fatayat memiliki peran strategis untuk ikut mewarnai dunia maya dengan konten-konten positif.

Hal ini disampaikan Bupati Pringsewu, Lampung KH Sujadi kepada para pengurus dan anggota Fatayat yang hadi pada Konferensi Cabang Ke-2 Fatayat NU Kabupaten Pringsewu di Aula Kantor PCNU Kabupaten Pringsewu, Ahad (29/9).

Bupati yang juga Mustasyar PCNU Pringsewu ini mengajak para pemudi NU yang saat ini akrab dengan media sosial untuk terus menggaungkan dan aktif menjadi produsen konten-konten positif. Bukan hanya menjadi konsumen dari berbagai hal di media sosial.

"Ayo perkuat dakwah milenial di media sosial. Jangan sampai banyak kegiatan namun minim syiar di media sosial. Sementara yang sedikit kegiatan dan sedikit anggota bisa masif di media sosial sehingga bisa terlihat besar dan nampak mendominasi," ajaknya pada konferensi bertemakan Penguatan Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Menuju Fatayat NU yang Mandiri, Inovatif, dan Profesional ini.

Abah Sujadi, begitu umara yang juga ulama ini biasa disapa mengajak Fatayat NU untuk terus berdakwah kepada siapa saja tanpa memilah dan memilih latar belakangnya. Termasuk berdakwah kepada sebagian masyarakat yang mungkin dipandang rendah oleh masyarakat lain.

"Kalau berdakwah kepada orang yang sudah berkerudung itu sudah biasa. Yang luar biasa Fatayat mampu berdakwah kepada orang yang belum berkerudung yang orang lain melihatnya penuh dengan dosa," ungkapnya.

Abah Sujadi menegaskan bahwa siapapun orangnya, walau orang lain menilainya hina dan berlumur dosa, di hati kecilnya tetap masoh ada panggilan iman. Sehingga Fatayat harus tetap berdakwah kepada elemen-elemen seperti ini.

Selain terkait dakwah milenial dan dakwah bagi seluruh umat, Abah Sujadi juga mengajak para kader Fatayat untuk aktif menggali potensi diri sehingga mampu berkiprah dan berperan di tengaj masyarakat. Fatayat harus bisa mendistribusikan para kadernya di berbagai posisi strategis di masyarakat.

"Fatayat harus bisa menjadi tolok ukur bagaimana aktif dan berperan di tengah masyarakat," anjurnya.

Sementara Ketua Fatayat NU Kabupaten Pringsewu Hj Umi Laila telah berupaya pada masa kepemimpinannya untuk mengkader para Fatayat melalui jenjang organisasi yang ada di Nahdlatul Ulama. Ia tidak ingin ada anggota Fatayat yang tidak mengikuti kaderisasi sistematis.

"Kita ingin anggota dan pengurus Fatayat di Pringsewu bukan kader karbitan. Kita ingin para kader berkhidmah di NU melalui jenjang organisasi yang ada mulai dari IPPNU, Fatayat, sampai Muslimat," katanya.

Hadir pada pembukaan konferensi ini, Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu KH Taufik Qurrahim, Ketua MUI Pringsewu KH Hambali, Pengurus Wilayah Fatayat NU Lampung, para kader Fatayat NU di legislatif, pengurus badan otomom dan lembaga NU di Kabupaten Pringsewu.

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Fathoni Ahmad