Daerah

Buntet Pesantren Terima Peserta Didik Baru secara Daring

Kam, 8 Juli 2021 | 08:00 WIB

Buntet Pesantren Terima Peserta Didik Baru secara Daring

Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Madrasah-madrasah di Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat pada awalnya merencanakan gelaran tes masuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilaksanakan secara luring penuh selama empat hari, mulai Sabtu (3/7) sampai Selasa (6/7).


Namun, sehari sebelumnya, Pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali. Karenanya, ia meminta kepada seluruh sekolah langsung menyiapkan model tes masuk secara daring guna memfasilitasi calon siswa dan santri yang belum sempat datang ke pondok.


“Untuk pelaksanaan PPDB, memang sebelum ada PPKM, kita melakukan tes itu secara langsung luring sesuai protokol kesehatan. Anak yang ini dibatasi hanya 20 siswa per kelas. Sehari hanya dibatasi 100 siswa. Terbagi dalam gelombang-gelombang. Kita menyelenggarakan karena kita di dalam (pesantren), sedangkan para santri masuk juga sudah membawa prokes,” kata KH Fahad Ahmad Sadat, Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Bidang Pendidikan, kepada NU Online pada Kamis (8/7).

 

Tetapi bagi siswa yang tidak bisa datang ke pondok, sekolah membuka tes melalui online. Sekolah mempersiapkan tes tersebut secara luring dengan prokes ketat. "Alhamdulillah berlangsung lancar. Sekolah juga menyediakan online untuk memfasilitasi calon siswa yang masih berada di daerah masing-masing,” lanjut Kiai Fahad.


Oleh karena itu, tes masuk PPDB madrasah-madrasah di lingkungan Pondok Buntet Pesantren dilakukan secara luring dan daring. Tes luring dilakukan dengan protokol kesehatan, melalui pengerjaan soal dan wawancara, sedangkan tes daring diberikan beberapa soal juga wawancara melalui panggilan video.


“Yang sudah ada di pondok tes secara langsung, sedangkan yang tidak bisa datang ke pondok ya melalui online,” ujar kiai yang menamatkan studi doktoral bidang manajemen pendidikan dari Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung itu.


Kiai Fahad menjelaskan bahwa mereka yang berada di pondok datang sebelum ada penetapan PPKM Darurat Jawa Bali. Para santri lama juga tidak dibolehkan kembali ke rumah saat liburan semester berlangsung.


Secara umum, seluruh rangkaian PPDB di Pondok Buntet Pesantren dilakukan secara daring, mulai dari pendaftaran, tes, hingga pembayaran administrasi.


Adapun proses ta'aruf, menurutnya, akan digelar secara daring mengingat masih dalam kebijakan PPKM. “Kita Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah) online karena lebih melihat apa yang ditetapkan pemerintah PPKM Darurat.


Sementara itu, untuk proses belajar mengajar di tahun ajaran baru, Kiai Fahad masih akan melihat kebijakan pemerintah selepas PPKM usai di tanggal 20 Juli mendatang. Sebab, pembelajaran efektif akan dimulai pada Ahad (24/7) mendatang.


“Setelah melihat PPKM ada penurunan, kita sudah siap tatap muka dengan prokes ketat. Tetapi kita lihat nanti. Buntet sudah mengantisipasi semua kemungkinan. Ketika harus online lagi kita juga siap,” katanya.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin