Daerah

Bupati Banyuwangi: Guru Ngaji Pembina Mental

NU Online  ·  Sabtu, 21 September 2013 | 16:09 WIB

Banyuwangi, NU Online
Guru ngaji tidak hanya berfungsi sebagai pengajar Al-Qur’an, tapi pembina mental generasi muda. Sehingga mereka diharapkan bisa memberi penyadaran arti pentingnya menghindari kemaksiatan, termasuk menghindar dari minum-minuman keras. 
<>
Demikian disampaikan Bupati Banyuwangi, Abdulah Azwar Anas saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan secara simbolis insentif  guru ngaji di Masjid Darussalam, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (20/9). 

Menurut Anas, sebagai panutan masyarakat, guru ngaji juga mempunyai peran penting dalam pembinaan generasi muda. “Khusus, saya juga minta agar para guru ngaji bisa menjaga dan membentengi genarasi muda dari ancaman minuman keras,” tukas Anas di hadapan sekitar 1.000 guru ngaji.

Penyerahan secara simbolis  tersebut menandai dicairkannya dana insentif guru ngaji senilai Rp. 8,5 miliar. Jumlah tersebut akan dibagi rata kepada 17.000 guru ngaji yang tersebar di seluruh Kabupaten Banyuwangi, yang masing-masing mendapat Rp. 500.000,00.

Pencairan akan dilakukan dua tahap, tahap pertama sebesar Rp. 250.000. Sedangkan sisanya akan dicairkan sekitar bulan Desember mendatang. 

Sejak Anas memimpin Banyuwangi, guru ngaji memang menjadi salah satu perhatiannya. Buktinya, pentolan GP Ansor tersebut langsung mengaloksikan dana insentit untuk guru ngaji. Itu tak lepas dari keinginan sang bupati untuk menjadikan Banyuwngi sebagai kota budaya yang relijius (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi).