Daerah

Bupati Karanganyar Dukung LKNU Tolong Masyarakat Tanpa Bedakan Golongan 

Sel, 14 Juli 2020 | 15:00 WIB

Bupati Karanganyar Dukung LKNU Tolong Masyarakat Tanpa Bedakan Golongan 

LKNU Karanganyar Jateng gelar pelatihan pengelolaan ambulans (Foto: NU Online/Avida)

Karanganyar, NU Online
Bupati Karanganyar, Jawa Tengah H Juliatmono mengungkapkan, peran serta Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) membantu masyarakat sudah dirasakan manfaatnya.

 

"Saya mendukung dan mengapresiasi segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh LKNU dan berpesan agar dalam kegawatdaruratan kita wajib menolong siapapun tanpa membedakan kelompok dan golongan termasuk siapa dari mana," tegasnya.

 

Hal itu disampaikan saat dirinya menghadiri kegiatan (LKNU) Karanganyar menggelar Pelatihan Ambulans dan Kegawatdaruratan Dasar di Gedung DPRD setempat pada Ahad (12/07).  

 

Dikatakan, ketika orang itu membutuhkan bantuan dan kita mampu, kita wajib menolongnya karena kita adalah makhluk sosial dan hukum tertinggi di negara adalah keselamatan jiwa.

 

"Sebagai makhluk sosial, LKNU telah mnjalankan fungsinya dengan baik menolong masyarakat, siapapun mereka yang ditolongnya," ungkapnya.

 

Ketua LKNU Karanganyar, H Yaqub Iskandar kepada NU Online, Selasa (14/7) menjelaskan, kegiatan pelatihan sesuai program utama didirikannya Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) yaitu sebagai lembaga yang memperkuat layanan kesehatan NU, penelitian, dan pengelolaan program kesehatan.

 

"Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengoptimalkan peran LKNU melalui penguasaan penggunaan fasilitas kesehatan yang sudah tersedia," ujarnya.

 

Alasan pelatihan ini lanjutnya, dilaksanakan salah satunya ialah karena warga NU pada masing-masing Majelis Wakil Cabang (MWC) banyak yang telah memiliki mobil layanan umat khususnya ambulans, tetapi belum maksimal dalam penggunaan dan pengelolaan ambulan tersebut. 

 

"Mereka pengelola ambulans masih perlu pengetahuan dan pemahaman safety riding dan penggunaan APD ketika menghadapi kejadian di lapangan," paparnya. 

 

Disampaikan, dengan tetap mewajibkan peserta memakai masker, cuci tangan sebelum masuk ruangan, melakukan cek suhu tubuh, dan menjaga jarak dengan peserta lain, kegiatan yang diikuti oleh 78 orang perwakilan dari MWC, LAZISNU, dan banom-banom NU se-Kabupaten Karanganyar.

 

"Untuk kelancaran pelatihan, kami menggandeng Satlantas Polres Karanganyar, PSC 119 Dinkes Karanganyar, dan PMI Kabupaten Karanganyar," ucapnya.

 

Yaqub berharap, dengan adanya kegiatan pelatihan yang berisi pemaparan materi, tanya jawab, diskusi, dan praktek simulasi Pertolongan Pertama (PP) tersebut, peserta mampu meningkatkan pemahaman terhadap pengelolaan mobil ambulans, aturan berlalu lintas, komunikasi antar ambulan dan pertolongan pertama terhadap pasien.

 

Kontributor: Avida, Arindya
Editor: Abdul Muiz