Daerah HARI SANTRI 2018

Bupati Pamekasan: Saya Jadi Bupati Karena Jadi Santri

Sab, 27 Oktober 2018 | 15:30 WIB

Bupati Pamekasan: Saya Jadi Bupati Karena Jadi Santri

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam (Foto: Ist.)

Pamekasan, NU Online
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menegaskan, santri yang berjuang merebut Republik Indonesia dari penjajahan, harus diteladani. Spirit keikhlasan dan pengabdian para santri, terang pria yang biasa disapa Ra Baddrut ini, mesti tertancap di hati dan pikiran kita.

"Saya jadi bupati karena jadi santri. Nilai kesantrian insya Allah saya akan jadikan ruh dalam kepemimpinan lima tahun ke depan. Ini demi Pamekasan hebat," urai Ra Baddrut yang merupakan alumnus Pesantren Bata-Bata Kabupaten Pamekasan.

Penegasan ini disampaikannya pada peringatan Hari Santri 2018 di halaman Pendopo Ronggosukowati, Sabtu (27/10) malam.

Di hadapan ribuan nahdliyin yang hadir, Ra Baddrut menjelaskan bahwa untuk menuju Pamekasan hebat, tentu perlu dukungan dan kebersamaan nahdliyin. Tanpa kebersamaan, Pamekasan hebat sulit diwujudkan.

"Berkat doa alim ulama, berkat doa bersama, Pamekasan bisa makmur, pertanian dan sektor infrastrukturnya bisa berkemajuan. Bisa bersaing dengan kabupaten lainnya," ungkapnya pada kegiatan yang menghadirkan Budayawan KH D Zawawi Imron ini.

Terkait dengan sumber daya manusia di Pamekasan, Ia pun menjanjikan beasiswa bagi para santri.

"Kita juga merancang beasiswa untuk hafidz dan hafidzah di tingkat desa. Dalam Renstra (Rencana Strategis) pembangunan yang kian berkembang, kami yakin santri bisa bersaing," tukasnya.

Hadir pada acara tersebut jajaran syuriyah dan tanfidziyah PCNU Pamekasan, pejabat Pemkab Pamekasan, muslimat, lembaga, dan badan otonom (banom) NU se-Kabupaten Pamekasan. (Hairul Anam/Muhammad Faizin)