Daerah

Cara Fatayat NU Yogyakarta Bumikan Ideologi Pancasila, Bukan Hanya Jargon

Sab, 10 September 2022 | 22:00 WIB

Cara Fatayat NU Yogyakarta Bumikan Ideologi Pancasila, Bukan Hanya Jargon

Cara Fatayat NU Yogyakarta Bumikan Ideologi Pancasila, Bukan Hanya Jargon. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Pengurus Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Perempuan Penggerak Masyarakat. 


Kegiatan tersebut berlangsung 10 September hingga 11 September 2022, berlokasi di Aula Parangkusumo, Ros In Hotel Yogyakarta.


Ketua PW Fatayat NU DIY Maryam Fithriati, mengatakan bahwa acara bertajuk “Memperkuat Khidmah dan Sinergi Akar Rumput” itu merupakan bagian upaya Fatayat NU DIY membumikan nilai Pancasila kepada masyarakat, khusunya perempuan dan anak.


Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan rangkaian dari acara rapat kerja yang akan menentukan kegiatan Fatayat NU DIY hingga 2027.


“Kegiatan ini tentunya mempunyai fungsi internalisasi ideologi Pancasila. Kami berharap, Pancasila bukan hanya jargon dan bukan hanya tulisan pada buku anak-anak, tapi juga internalisasi kehidupan perempuan dan anak. Karena perempuan menjadi tonggak pembangunan,” jelas Maryam dalam keterangannya kepada NU Online, Sabtu (10/9/2022).


Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP RI Prakoso. Ia menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting di semua level baik mikro maupun makro. 


Hal tersebut, lanjutnya, bisa dilihat dari perannya sebagai ibu. “Ibu adalah sekolah yang pertama, dimana mendidik anak dari kandungan sampai nanti,” ujar Prakoso.


Maka dari itu, sinergi dan rasa kepemilikan bersama asas Pancasila melalui kegiatan itu, dinilai akan memperkaya nilai dalam pembumian Ideologi Pancasila kepada masyarakat, termasuk warga Nahdliyin.


Ideologi Pancasila lanjutnya, relevan dalam penguatan Indonesia atau “living ideology” hingga masa yang akan datang. Pancasila juga menjadi pemersatu, bintang penuntun ke mana bangsa ini akan dibentuk menjadi adil dan makmur.


Prakoso berharap, Fatayat NU bisa menjadi mitra BPIP dalam pembumian Pancasila.


"Kerja sama ini ingin menampilkan praktik baik bagaimana Ideologi Pancasila diaktualisasikan oleh berbagai aktor masyakarat, sehingga Pancasila bukan ideologi yang mandeg," ungkap Prakoso.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin