Daerah

Cara Mahasiswa Jombang Rayakan 10 Muharram  

Sel, 10 September 2019 | 04:30 WIB

Cara Mahasiswa Jombang Rayakan 10 Muharram  

Mahasiswa Jombang, Jatim Rayakan 10 Muharram

Jombang, NU Online
Mahasiswa Jombang, Jawa Timur punya cara khusus merayakan hari Assyuro atau 10 Muharram 1441 Hijriyah. Mahasiswa dari berbagai kampus ini menikmati malam 10 Muharram dengan cara mengunjungi Panti Asuhan Baiturrahman Denanyar, Jombang, untuk berdoa dan makan bersama, Senin (9/9).
 
Acara dimulai dengan sambutan-sambutan dari pihak mahasiswa, lalu dilanjutkan dengan doa bersama dengan pembacaan tahlil. Acara selanjutnya yaitu makan bersama, shalat berjamaah, penyerahan bantuan dalam bentuk dana dan ditutup dengan foto bersama.
 
Ketua Panitia Muhammad Choirurrojikin menjelaskan, kegiatan amal diikuti oleh mahasiswa dari Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha), Institut Agama Islam Bani Fattah Tambakberas, Universitas Hasyim Asy'ari, Ma'had Aly Hasyim Asy'ari, dan STKIP PGRI Jombang.
 
"Setiap 10 Muharram kita memang dianjurkan untuk sedekah ke anak yatim dan mengelus kepalanya. Ilmu ini kita dapat saat belajar di pesantren dulu. Insyaallah akan diadakan setiap tahunnya pada bulan Muharram," katanya.
 
Mahasiswa Unwaha ini menambahkan, mahasiswa-mahasiswi saat ini harus sering melibatkan diri dalam kegiatan positif masyarakat sebagai wujud pengamalan Tri Dharma perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan mahasiswa sebagai agent Of change tentu tak boleh menjauh dari masyarakat itu sendiri. Terutama masyarakat yang membutuhkan bantuan seperti anak yatim.
 
"Guru kita KH M Djamaluddin Ahmad, Pengasuh Bahrul Ulum mengingatkan untuk melibatkan anak yatim dalam setiap kegiatan. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat," ungkap Choirurojikin.
 
Mahasiswa Unwaha ini menyebutkan acara ini direncakan sejak jauh-jauh hari. Untuk pengumpulan dana sendiri dilakukan secara iuran sukarela. Dalam artian setiap pihak boleh menyumbang seikhlasnya.
 
"Harapannya supaya mahasiswa Jombang dapat mengerti keadaan anak-anak yang tinggal di panti asuhan, yang sudah tidak memiliki ayah atau ibu bahkan tidak memiliki kedua duanya," tambahnya.
 
Ketua Panti Asuhan Baiturrahman Heri mengaku sangat senang ada santri milenial yang juga mahasiswa punya sifat kepedulian sosial tinggi, ini sebuah pertanda baik di masa depan
 
"Ini sangat baik sekali, jarang orang muda suka berbagi dengan panti asuhan. Apalagi momentum 1 Muharram bisa dijadikan sebagai bulan untuk mengupgrade diri menjadi lebih baik," ujar Heri.
 
Menurutnya, banyak hal ajaib yang terjadi di bulan Muharram dan bulan ini merupakan bulan yang mulia. Seperti Nabi Adam Alaihisalam yang diperintahkan Allah SWT turun ke bumi dan tidak bertemu dengan bidadari surganya, Hawa. Nabi Adam AS pun bermunajat kepada Allah dan sujud selama 40 tahun seraya tak henti mengucapkan istighfar. Kemudian Allah SWT pun mendengarkan dan mempertemukan kedua nya kembali.
 
Peristiwa lain yaitu, selama 40 hari ditelan ikan paus, Nabi Yunus AS tak henti-hentinya beristighfar dan atas perintah Allah, ia lalu bisa keluar dari mulut paus yang pada saat itu memuntahkan Nabi Yunus.
 
"Kita berhijrah untuk mendapatkan ridha Allah SWT, jangan sampai kita terlena dan lebih banyak mengurusi dunia saja. Jadi yang rumahnya dekat masjid, jangan tinggalkan shalat di masjid. Yang belum bertaubat, taubatlah di jalan Allah," pungkasnya.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Muiz