Daerah

Corona Masih Merajalela, 41 Santri Nuris Jember Gagal ke Thailand

Sab, 10 Oktober 2020 | 07:00 WIB

Corona Masih Merajalela, 41 Santri Nuris Jember Gagal ke Thailand

Nuris Student Exchange Programme (NSEP) tahun 2021 (Foto: Istimewa)

Jember, NU Online
Virus Corona yang mewabah di berbagai penjuru dunia berdampak pada kegiatan Nuris Student Exchange Programme (NSEP) tahun 2021. Akibatnya sebanyak 41 santri Nuris Antirogo, Kabupaten Jember Jawa Timur gagal berangkat ke Thailand. NSEP adalah  sebuah program pertukaran pelajar antara Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Jember dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.


Menurut pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Jember, Gus Robith Qashidi, gagalnya pemberangkatan santri-santri pilihan itu karena penyebaran virus Corona tak kunjung berakhir. Keputusan ini diambil, katanya, merujuk pada keputusan WHO (World Health Organization) yang menyatakan bahwa pandemi yang terjadi sejak Desember tahun 2019 merupakan pandemi global sampai waktu yang belum bisa ditentukan.


“Jadi wabah Corona ini sudah bersifat global, dan kita tahu dalam beberapa bulan terakhir, Corona semakin menjadi-jadi di dunia, termasuk di Indonesia,” ujarnya kepada NU Online di kediamannya, Jumat (9/10).


Alumnus Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir itu menambahkan, rencana keberangkatan anak didiknya ke Thailand memang tidak dilanjutkan demi menjaga kemungkinan terpaparnya mereka dari penularan virus Corona. Katanya, pihak Thailand pun juga mempunyai pemikiran yang sama bahwa mereka juga ingin menjaga penyebaran Covid-19.


“Saya kira memang lebih baik tidak berangkat (ke Thailand)  hingga waktu yang aman dan memungkinkan,” ucapnya.


Agenda keberangkan santri Nuris Antirogo Jember ini merupakan tahun yang ke-6 dalam program NSEP.  Selain memberangkatkan santri-santri ke Thailand, Malaysia, dan Singapura, pesantren yang terletak di 6 kilomer arah timur laut laun-alun Jember ini, juga menerima pelajar dari negara-negara tersebut, khususnya Thailand untuk nyantri di Nuris. Sebagian dari mereka mengikuti program pertukaran pelajar (NSEP) dan sebagian lagi memang sengaja mondok di Nuris.


“Tapi untuk tahun ini mereka (santri luar negeri) juga terhalang untuk masuk Nuris karena Corona  ini,” urainya.


Sementara itu, Direktur Nuris International Office (NIO), Muhammad Ilzamunnabil menegaskan bahwa 41 peserta NSEP itu didapat melalui seleksi internal yang tidak mudah. Mereka sudah memenuhi persyaratan baik administratif maupun potensi akademis. Ke-41 peserta itu adalah siswa yang akan naik ke kelas XI tahun ajaran 2020/2021 yakni, 7 siswa dari SMA Nuris Jember dan 34 siswa dari MA Unggulan Nuris.


Sedianya mereka akan berangkat ke negeri gajah putih itu pada 13 Januari sampai dengan 15 Februari 2021. Namun karena terkendala wabah Corona, pemberangkatan mereka dibatalkan.


“Mudah-mudahan tahun 2022,wabah Corona sudah habis, sehingga NSEP bisa berkegiatan lagi,” pungkasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin