Nasional

Gambaran Perempuan yang Melahirkan dalam Kondisi Positif Covid-19

Jum, 9 Oktober 2020 | 10:30 WIB

Gambaran Perempuan yang Melahirkan dalam Kondisi Positif Covid-19

Ilustrasi. (Foto: FB Laeliya Almuhsin)

Jakarta, NU Online

Masyarakat mungkin tahu bahwa Covid-19 bisa diidap siapa saja, bisa menimpa semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi pernahkah Anda membayangkan bagaimana jika seorang perempuan yang tengah mengandung, bahkan melahirkan, dalam keadaan positif Covid-19? 


Nur Laeliyatul Masruroh, salah satu di antara sekian banyak yang sempat terkonfirmasi Covid-19 dan menjalani karantina serta perawatan di rumah sakit, menceritakan salah satu teman sekamarnya di tempat karantina, adalah seorang perempuan yang tengah hamil.


Dalam unggahan di akun media sosial facebook-nya, Laely menceritakan teman sekamarnya akhirnya bisa keluar dari area isolasi Covid-19, tapi masih di rumah sakit. Perempuan itu juga telah melahirkan secara bedah cesar dalam keadaan positif Covid.


“Saat sekamar denganku hanya tiga malam. Tapi, setelah itu kami selalu komunikasi via WA. Teks maupun video call. Saat kami berpisah kamar, aku sebenarnya hanya pindah geser dua pintu dari kamarnya. Saat itu, hasil tes swabku sudah lebih dulu negatif, dia masih positif Covid. Jadi, aku harus berjarak dengan pasien positif, dalam masa pemulihan. Tetap dalam kamar isolasi agar tak lagi terpapar,” tulis Laely.


Saat dirinya akan pulang dari rumah sakit, sebenarnya Laely ingin masuk ke kamar temannya untuk pamitan dan menguatkan temannya yang akan melahirkan. Tetapi hal itu ia urungkan, karena dia tidak berpakaian APD. Laely mengatakan itu berisiko tubuhnya membawa virus kembali keluar. Apalagi teman sekamarnya batuk parah. 


“Jadi hanya lewati pintunya dan kasih kabar lewat WA,” sambung Laely yang berprofesi sebagai jurnalis.


Teman Laely tidak tahu terpapar corona dari mana. Temannya itu adalah seorang penyanyi panggung, yang sejak adanya pandemi Covid-19 sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga. 


“Selama ini tak pernah keluar rumah. Sebenarnya saat ke RS, niatnya untuk tranfusi darah karena HB rendah. Hasil pemeriksaan darah, terbaca rapid-nya reaktif. Lalu, tes swab, hasilnya positif,” tutur Laely tentang temannya itu.


Laely meneruskan, pada awalnya perempuan itu tidak ada gejala Covid. Kemudian, muncul pup-nya tampak hitam dan lengket. Virus Corona diduga menyerang organ pencernaannya sehingga berdarah dan tampak dari fesesnya. 


“Namun, dia tidak merasakan sakit apa pun. Seminggu setelah di RS, tes swab lagi, masih positif. Mulanya akan segera cesar selagi tubuh sedang kuat. Karena biasanya gejala Covid muncul lanjutan, takutnya semakin lama kondisi memburuk. Namun kemudian, ditunda dulu karena HB belum naik signifikan sembari menunggu sampai negatif. Saat tes swab lagi, hasilnya masih positif,” cerita Laely.


Karena itu, dokter lalu memutuskan perempuan itu untuk melahirkan secara cesar segera. Usai melahirkan di ruang operasi, dia dibawa ke ruang pemulihan selama empat jam. Suaminya diizinkan untuk menemani sementara.


Selanjutnya, dia dikembalikan lagi ke ruang isolasi Covid-19 lantai lima. Dia belum sempat menyentuh atau melihat langsung bayinya. Usai cesar, bayi langsung dibawa perawat ke ruang khusus. Dijauhkan dari ibunya karena ibu masih positif Covid.


“Selang tiga hari lahir, bayi tes swab. Aku sempat khawatir. Kasihan masih bayi merah dicolok hidungnya. Tapi katanya, pemeriksaan PCR terhadap bayi, caranya berbeda,” ungkapnya. 


Senin, 5 Oktober 2020 bayi itu dites swab, dan pada Selasa keesokan harinya, hasilnya keluar. Laely mengaku ikut deg-degan menunggu hasilnya, padahal bukan anaknya. 


“Bayi negatif Covid-19. Syukurlah. Setelah itu, si ibu pun tes swab lagi, hasilnya negatif. Dan, hari ini si ibu keluar dari ruang isolasi Covid. Siap menggendong bayinya untuk kali pertama,” tulis Laely pada unggahannya Rabu (7/10).


Pewarta: Kendi Setiawan

Editor: Fathoni Ahmad