Jember, NU Online
Bupati Jember, Faida menekankan pentingnya para da’i untuk berdakwah dengan sejuk, damai dan tanpa provokasi. Sebab jika dakwah dilakukan dengan sejuk, maka kesejukan itu akan merembes di tengah-tengah masyarakat. Sebaliknya, jika dakwah dilakukan dengan tidak santun, apalagi penuh provokasi, maka pesan dakwah yang sampai kepada masyarakat juga tidak karu-karuan.
“Bagaimana berdakwah yang damai, berdakwah tanpa batas, karena yang hadir di (Pesantren) Al-Qodiri ini dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Ini laik menjadi contoh,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam Manaqiban Syekh Abdul Qodir Jailani di Pondok Pesantren Al-Qodiri, Jember, Jawa Timur, Kamis (25/4).
Faida memberikan aprersiasi terhadap manaqiban yang secara rutin digelar tiap Jumat legi itu. Sebab, selain diisi dzikiran, juga ada pengajian dengan narasi-narasi yang sejuk, tidak mencaci-maki dan sebagainya. Iapun berharap agar para santri dan mahasiswa dapat menjadi penerus dakwah yang menjunjung tinggi toleransi dan menjaga persatuan dan kesatuan.
“Menjadi pendakwah yang penuh kasih sayang, dan menjadi pendakwah yang mempersatukan bukan yang mencerai-beraikan,” tuturnya.
Sementara itu, pengasuh Manaqiban Syekh Abdul Qodir Jailani sekaligus Pondok Pesantren Al-Qodiri, KH Muzakki Syah menganjurkan jamaah untuk selalu hidup rukun, dan tidak perlu terpengaruh oleh situasi politik saat ini.
“Usai Pemilu, mari kita rukun lagi. Kita pasrah kepada Allah,” ucapnya
Manaqiban tersebut dihadiri oleh puluhan ribu jamaah yang datang dari berbagai daerah, luar Jawa bahkan luar negeri. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua