Brebes, NU Online
Sebanyak 2500 anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diisi ilmu kanuragan oleh Kiai Khos Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa Abah Suyuthi Al-Ghozali dari Cepu, Jawa Tengah. Kiai Suyuthi memberikan Shalawat Muriddzat yang harus diamalkan peserta sebagai wasilah mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
“Hanya ada satu syarat untuk bisa digdaya sebagai seorang Banser, yakni harus meninggalkan molimo sebagaimana yang diajarkan Sunan Ampel,” kata Mbah Suyuthi saat Ijazah Kubro GP Ansor-Banser Kabupaten Brebes, di halaman Islamic Center, Jalan Yos Sudarso Brebes, Ahad (24/2) sore.
Molimo tersebut, kata Mbah Suyuthi, adalah emoh main, artinya tidak mau main judi. Emoh ngumbi, artinya tidak mau minum-minuman yang memabukan.Emoh madat, artinya tidak mau mengisap candu atau ganja. Emoh maling, artinya tidak mau mencuri atau kolusi, dan emoh madon, artinya tidak mau main perempuan yang bukan isterinya (zina).
“Saya ijazahi kalian, agar seperti Banser 65 yang mampu menumpas PKI dan sakti,” ujar Mbah Suyuti dengan tegas.
Lebih jauh Mbah Suyuthi menilai, kalau era sekarang banyak orang yang meninggalkan syukur, tidak merasa bahagia, selalu menghujat pemerintah. Padahal pemerintahan kita sudah baik tetapi selalu dicaci maki.
“Pemerintah kita sudah antikorupsi dan bahkan memberantas korupsi, tapi anehnya selalu dicaci maki,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah Sholahudin Ali mengatakan, di dalam dunia kemiliteran ada kaidah kalau ingin damai maka siapkanlah perang. Sekarang ini negara-negara di dunia berlomba-lomba meningkatkan alat persenjataan perang dan menggiatkan perang karena ingin hidup tenang dan damai.
"Kita juga sama, hari ini dapat ijazah kubro dan gemblengan karena ingin bumi Indonesia tenang dan damai," ujar Gus Sholah sapaan akrab ketua Ansor Jawa tengah Sholahudin Ali.
Lebih lanjut,Gus Sholah mengatakan ulama-ulama Nahdlatul Ulama merumuskan bahwa kita bisa mengamalkan ajaran agama dengan baik dan sempurna mana kala kondisi lingkungan di sekitar kita aman. Kader Ansor Banser sebagai penerus semangat para ulama-ulama harus menjaga keamanan, demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Islam Ahlussunnah waljamaah.
"Sehingga tidak ada lagi yang berani membubarkan amaliah-amaliah NU," tegas Gus Sholah.
Sementara Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Brebes mengatakan ada dua hal yang harus dipegang teguh oleh kader Ansor Brebes. Pertama menjaga agama dengan melestarikan ajaran Islam Ahlussunnah waljamaah dan kedua menjaga negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
"Saya berharap kader Ansor Banser bisa memegang teguh dan menajalankan dua amanah ulama-ulama kita," ajak Munsip.
Ketua Panitia Ijazah Kubro sekaligus Kasatkorcab Kabupaten Brebes H Muhamad Ikhwan mengatakan kegiatan Ijazah kubro ini diikuti 2500 anggota Ansor Banser perwakilan 17 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-kabupaten Brebes. Sedangkan pengijazahan dipimpinan langsung oleh Abah Suyuti dewan Khos Pagar Nusa dan Banser Indonesia dari Cepu dan Mbah Mul Densus 99 Asmaul Husna Satkornas Banser.
Turut hadir Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Ketua GP Ansor Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Tengah dan DIY Mujiburrohman, Komisi III DPR RI Bahrudin Nasori, Ketua PCNU Kabupaten Brebes HM Aqsho dan Ketua Badan Otonom NU lainnya. (Wasdiun/Abdullah Alawi)