Daerah

Dongeng, Sarana Efektif Mengenalkan Pola Hidup Sehat kepada Anak Usia Dini

Kam, 8 Oktober 2020 | 03:00 WIB

Dongeng, Sarana Efektif Mengenalkan Pola Hidup Sehat kepada Anak Usia Dini

Suasana dongeng yang berisi cara hidup sehat yang digelar LAZISNU Guluk-guluk, Sumenep. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online

Paling mudah menjelaskan protokol kesehatan kepada orang dewasa. Namun jika berhadapan dengan anak-anak dalam usia Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD maupun Taman Kanak-kanak tentu berbeda. Diperlukan sejumlah sentuhan dan kerja sama dengan wali, murid dan jajaran ustadz.

 

Ini juga yang menggerakkan NU-Care Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadakah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Guluk-guluk Sumenep, Jawa Timur. Mereka menggelar edukasi pada wali dan siswa-siswi Taman Kanak-kanak dan Tamam Pendidikan al-Qur'an (TK-TPA) Al-Wildan, Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa Utara, Rabu (7/10).

 

Ny Zahratu Ni'am Panji mengutarakan bahwa kegiatan kali ini terdiri dua tahap. Pertama, dongeng edukasi dengan tema 'Hidup Sehat, Hidup Bersih' yang disampaikan oleh Avan Fathorrahman.

 

Kedua, seminar parenting dengan tema 'Peran Strategis Perempuan dalam Ketahanan Keluarga di masa Pandemi dalam Perspektif al-Qur'an' yang dipimpin Ny Fairuzah.

 

Ketua NU-Care LAZISNU MWCNU Guluk-guluk menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan agar bisa mengedukasi siswa tentang pola hidup sehat melalui dongeng.

 

"Kegiatan ini bisa pula mengayomi para wali siswa tentang cara yang baik saat menyampaikan pesan positif pada anak," ujarnya.

 

Selanjutnya, ia yakin bahwa kegiatan ini bisa mengokohkan spirit ibu rumah tangga yang berperan aktif di keluarga, baik di bidang ekonomi dan pendidikan di masa pandemi.

 

Kak Avan sapaannya yang didaulat sebagai narasumber mengajarkan kepada anak-anak tentang cara hidup sehat di masa pandemi.

 

Pendongeng Kabupaten Sumenep tersebut memberikan tips atau kunci sehat 3 M. Yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sehat.

 

"Jangan lupa anak-anak, sebelum dan sesudah makan harus membaca doa terlebih dahulu," ajaknya.

 

Sedangkan Ny Fairuzah yang didaulat sebagai penyaji kedua menjelaskan bagaimana peran perempuan dalam ketahanan keluarga, baik di bidang ekonomi dan sosial.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah Sabajarin Guluk-guluk tersebut menegaskan bahwa perempuan sebagai tonggak dalam rumah tangga harus bisa bersabar dalam mendidik anak. Apalagi saat ini kondisi keuangannya menipis dikarenakan Covid-19.

 

"Syukuri atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan terus dukung anaknya dalam menuntut ilmu di madrasah dengan menerapkan protokol kesehatan," pintanya.

 

Dengan menyitir al-Qur'an bahwasanya setiap individu adalah pemimpin yang kelak dipertanggungjawabkan termasuk peran ibu di lingkungan keluarga.

 

Kegiatan ini bekerja sama dengan Wahid Foundation, UN Woman, Peace Village, NU Online, TK-TPA Al-Wildan Guluk-guluk.

 

Kontributor: Firdausi

Editor: Ibnu Nawawi