Daerah

Donor Darah, Ansor di Brebes Tingkatkan Kepekaan Sosial

NU Online  ·  Jumat, 15 Mei 2009 | 03:35 WIB

Brebes, NU Online
Dalam rangka peringatan hari lahir (Harlah) ke-75, Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama harus memiliki kepekaan sosial. Apalagi masyarakat kita dalam kondisi yang tidak menguntungkan akibat dijerat krisis multidimensi yang berkepanjangan. Untuk itu, Ansor harus senantiasa memperioritaskan kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai-nilai sosial.

“Ansor pun memiliki kepekaan sosial, ya lewat donor darah ini,” ungkap Ketua PC GP Ansor Brebes Agus Mudrik usai mendonorkan darahnya Kamis (14/5) kemarin, di kantor Kecamatan Bantarkawung Brebes, Jawa Tengah.<>

Menurut Agus Mudrik, kegiatan Donor Darah yang digelar PAC Bantarkawung ini setidaknya bisa menepis Ansor sebagai organisasi yang hanya menekankan pada kekuatan otot melalui Bansernya saja. Maupun pengajian belaka. Sehingga aksi dohor darah oleh anggota Ansor ini menjadi jawaban riil sebagai organisasi yang peka terhadap kondisi sosial dan kemanusiaan.

Diharapkan, kegiatan seperti ini juga dapat dilaksanakan di PAC lainnya. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai wujud nyata kepedulian sosial kepada warga yang membutuhkan darah. “Mudah-mudahan kegiatan donor darah ini bisa dijadikan agenda tetap peringatan hari ulang tahun GP Ansor," ungkapnya.

Sementara Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Bantarkawung Drs Amin Mustaqin mengatakan,  kegiatan tersebut merupakan kerjasama GP Ansor dengan PMI Cabang Berebes.

"Kegiatan inl merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial GP Ansor yang juga bertujuan untuk menanamkan jiwa sosial kepada kader-kader GP Ansor lainnya," kata Amin.

Selain donor darah, lanjut Amin, dalam harlah kali ini dilakukan ziarah kubur Walisanga dan santunan anak yatim. Amin lebih jauh menjelaskan, PAC Bantarkawung telah melakukan berbagai aksi sosial diantaranya bidang pendidikan dan dakwah. Guna meningkatkan perekonomian keluarga juga mendirikan Koperasi.

"Koperasi kami sudah berbadan hukum, saat ini memiliki aset senilai Rp 125 juta,” tandas  ustadz Amin. (was)