Daerah ADVERTORIAL

Dosen Uninus Bandung Raih Best Presenter pada Seminar Internasional di Semarang

Kam, 17 November 2022 | 13:00 WIB

Dosen Uninus Bandung Raih Best Presenter pada Seminar Internasional di Semarang

Para peserta Semarang Early Chilhood Research and Education Talks berfoto bersama. (Foto: Humas Uninus)

Bandung, NU Online
Dua dosen Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, Jawa Barat meraih predikat best presenter pada seminar Semarang Early Chilhood Research and Education Talks yang diselenggarakan Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Jawa Tengah pada 9 November 2022 lalu.


Dosen peraih predikat best presenter tersebut adalah Dr. Hanafiah, MPd., salah seorang dosen di Prodi Ilmu Pendidikan Pascasarjana Uninus dan Reni Nurapriani, MPd., salah seorang dosen di Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).


Keduanya berkolaborasi melakukan penelitian berjudul Improving Environmental Care Characters Through Green School Activities at Darul Ulum Indergarten Garut dan RA Nurul Mujahidin, Sumedang, West Java. Kemudian hasil penelitian itu dipresentasikan pada seminar bertema The Future of Young Children Development in Post Pandemic


Menurut Reni, seminar itu berlangsung secara hibrid yaitu daring dan luring yang dibagi ke dalam beberapa sesi dengan peserta beberapa kelompok dan dengan pembicara yang berbeda-beda.


"Saya ikut luring, hadir ke sana. Setelah acara diumumkan, ternyata presentasi saya sebagai best presentation, dapat hadiah dari panitia," katanya saat ditemui di Rektorat Uninus Jalan Soekarno Hatta, No 530, Kota Bandung, Selasa (15/11/2022).


Reni menceritakan, hasil penelitian yang dipresentasikan itu adalah tentang pendidikan anak usia dini yang terkait dengan lingkungan hidup.


"Karena sekarang masalah lingkungan hidup itu sangat krusial. Banyak sekali kerusakan lingkungan. Bagaimana caranya agar generasi mendatang sedini mungkin mendapatkan pendidikan agar menjaga lingkungannya, terus peduli terhadap lingkungan. Maka kami membuat sejenis penelitian tentang bagaimana memupuk agar anak peduli lingkungan dan menjaga lingkungannya sendiri," jelasnya.

 

Keduanya berkolaborasi merancang semacam perencanaan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). RPPM dan RPPH itu diimplementasikan di Taman Kanak-kanak Darul Ulum Kabupaten Garut dan Raudlatul Athfal Nurul Mujahidin, Sumedang pada rentang waktu April-September tahun 2022 ini..


"Jadi dibuatlah sebuah kegiatan di mana anak-anak diajarkan peduli lingkungan, jangan sembarangan petik atau mencabut tanaman, tidak sembarangan membuang sampah, jangan sembarangan menginjak tanaman, jangan sampai tanaman di rumah atau di sekolah tidak dirawat, juga meminimalisasi penggunaan sampah plastik," jelasnya.


Di kedua sekolah itu, kata dia, sebelumnya para peserta didik tidak mendapatkan pendidikan khusus tentang lingkungan hidup. Namun, setelah adanya penerapan RPPM dan RPPH itu, ada perubahan sikap pada peserta didik.


Editor: Kendi Setiawan