Daerah

Dukung Pemberantasan Terorisme, Ansor Aceh Imbau Warga Tak Terprovokasi

Ahad, 7 Agustus 2022 | 08:00 WIB

Dukung Pemberantasan Terorisme, Ansor Aceh Imbau Warga Tak Terprovokasi

Ketua PW GP Ansor Aceh, Azwar A Gani. (Foto: Dok. Ansor Aceh)

Banda Aceh, NU Online
Jajaran Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Aceh mendukung sepenuhnya Densus 88 Anti Teror Polri untuk melakukan operasi pemberantasan terorisme dengan melakukan tindakan tegas terhadap semua pihak yang terhubung jaringan terorisme tanpa memandang latar belakang mereka.


Hal ini dikatakan Ketua PW GP Ansor Aceh, Azwar A Gani, kepada NU Online via telepon seluler, Jumat (5/8/2022) malam, terkait aksi Densus 88 Anti Teror menangkap seorang terduga teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) berinisial ISA (37) di Aceh Tamiang, Aceh. ISA diduga koordinator teroris wilayah Aceh.


Azwar A Gani mengatakan, sebagaimana diberitakan salah satu media nasional bahwa Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy menyebutkan bahwa ISA, sosok teroris yang ditangkap ini, merupakan koordinator dan memiliki peran penting dalam struktur JI.


“ISA ditangkap Densus 88 di Desa Sidodadi, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang. Selain koordinator wilayah Aceh, ISA juga menjabat Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Sumbagut Wilayah Aceh Tamiang sejak 2010 sampai sekarang,” ungkapnya mengutip pernyataan Kabid Humas Polda Aceh itu.


Disebutkan juga bahwa ISA pernah mengikuti Turba FKPP Sumatera Utara-Aceh yang disamarkan dengan pelatihan guru pesantren. Kegiatan itu digelar di Villa Gundaling, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara, pada 2010-2011.


Azwar A Gani menambahkan, GP Ansor melalui Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser siap memberikan bantuan personel terlatih kepada Densus 88 Antiteror Polri apabila dibutuhkan.


“Sebab, terorisme bukan saja ancaman bagi keamanan negara. Akan tetapi, juga ancaman bagi agama Islam dan agama-agama lain yang menjunjung tinggi dan melindungi hak hidup setiap manusia, menghormati perbedaan, mengajarkan kasih sayang, dan menghendaki perdamaian,” tegasnya.


Hindari provokasi
Azwar mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, untuk tetap tenang dan tidak menghiraukan provokasi pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menyebarkan hasutan bahwa penangkapan sejumlah terduga teroris oleh Densus 88 Anti Teror Polri sebagai serangan negara terhadap Islam, ulama, dan ustadz.


“Terorisme dan kejahatan lainnya dapat dilakukan oleh manusia dengan latar belakang apa pun. Misalnya pengangguran, pedagang, petani, pemuka agama, ASN, Polri/TNI, politisi, akademisi, musisi dan sebagainya,” papar Azwar.


Selanjutnya, ia menyarankan kepada Polri dan BNPT agar membangun kerja sama dengan pemerintah daerah guna menumbuhkan kembali partisipasi dan kewaspadaan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan terdekat dengan melibatkan pengurus RT/RW di desa.


“Program bina lingkungan ini bermanfaat untuk deteksi dini dan mempersempit ruang pergerakan dan perekrutan jaringan terorisme,” pungkas Azwar.


Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Musthofa Asrori