Daerah

Fatayat Kota Banjar Ajak Kadernya Perangi Sampah Plastik

Ahad, 23 Februari 2020 | 09:00 WIB

Fatayat Kota Banjar Ajak Kadernya Perangi Sampah Plastik

PC Ftayat Kota Banjar, Jabar gelar acara Ngaderes Publik Speaking (Foto: NU Online/Aisah)

Kota Banjar, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Banjar, Jawa Barat Avivati Zahriyah mengatakan, dalam setiap event mari dibiasakan membawa tumbler atau wadah air minum sendiri. Hal itu untuk mengurangi sampah plastik yang samkin sulit terkendali.
 
"Ingat, sampah plastik butuh waktu yang lama untuk bisa terurai, sehingga tanah menjadi tercemar," ujarnya.
 
Hal itu disampaikan pada acara 'Ngaderes Publik Speaking' PC Fatayat NU Kota Banjar dengan tema 'Fatayat Bicara, Pancarkan Pesona' yang bertempat di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banjar, Sabtu (22/2). 
 
Dalam sambutannya, Umi Vivi sapaan akrabnya menceritakan pengalamannya ketika main ke Bali bahwa di Bali sudah tidak ada tas kresek. "Ketika saya belanja ataupun sekedar membeli makan, maka diharuskan membawa tas sendiri dari rumah," katanya. 
 
"Ada yang menyediakan tas, tetapi kita harus membelinya dengan harga 6000, kan sayang sekali," tambahnya.
 
Dengan membawa air minum sendiri dari rumah, dan air minum itu berasal dari air yang direbus sendiri, maka sedikit banyak akan mengurangi penggunaan sampah plastik. 
 
Demikian ini sesuai dengan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konbes PBNU yang berlangsung di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Jawa Barat, Februari 2019 silam. 
 
Hal senada disampaikan oleh ketua panitia, Ifah Latifah yang mengatakan bahwa untuk tidak lupa membawa air minum dari rumah. Dan nanti wadahnya dibawa lagi ke rumah. 
 
Acara ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Barat Hj Hirni Kifa Hazefa, Ketua PC Fatayat Kota Banjar, Hj Avivati Zahriyah, dan Gus Ihsan mewakili Ketua PCNU Kota Banjar, seluruh anggota dan kader Fatayat Kota Banjar, dan Fatayat Kecamatan Lakbok, Ciamis, Jawa Barat.   
 
Sebagaimana diketahui, polusi plastik adalah akumulasi dari produk plastik yang ada di lingkungan yang berdampak buruk terhadap satwa liar, habitat satwa liar, dan manusia.
Plastik yang berperan sebagai polutan dikategorikan ke dalam mikro, meso, atau puing-puing makro, berdasarkan ukurannya. Plastik berharga murah, tahan lama, dan hasilnya tingkat produksi plastik oleh manusia menjadi tinggi.
 
Namun, umumnya struktur kimia dari plastik membuat plastik tahan terhadap banyak proses alami degradasi dan akibatnya plastik lambat juga untuk didegradasi. Kedua faktor inilah yang menyebabkan tingginya tingkat pencemaran plastik di lingkungan.
 
Polusi plastik dapat mengenai tanah, saluran air dan lautan. Organisme yang hidup, terutama hewan laut, dapat dirugikan baik oleh efek mekanis, seperti terjerat di dalam objek plastik atau masalah yang terkait dengan menelan limbah plastik.
 
Kontributor: Aisyah
Editor: Abdul Muiz