Daerah

Fatayat NU Pekalongan: Kader Fatayat Harus Tampil Cantik dan Menarik

Sen, 26 Oktober 2020 | 03:45 WIB

Fatayat NU Pekalongan: Kader Fatayat Harus Tampil Cantik dan Menarik

Pelatihan tata rias pengantin kerja sama PC Fatayat NU Kabupaten Pekalongan dengan Kemnaker RI. (Foto: Dok. PC Fatayat NU Kab. Pekalongan)

Pekalongan, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Hj Mufasiroh mengatakan, sudah menjadi karakter anggota Fatayat NU untuk selalu tampil cantik dan menarik.


"Kodrat perempuan itu ingin selalu tampil cantik dan menarik, baik untuk diri sendiri ataupun saat bersosialisasi, terutama untuk menyenangkan suami," ujarnya.


Hal itu disampaikan saat membuka tata rias pengantin yang dihelat PC Fatayat NU Kabupaten Pekalongan melalui program Pemberdayaan Tenaga Mandiri (TKM) kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Aula PCNU Kabupaten Pekalongan selama tiga hari, Jumat-Ahad, 23-25 Oktober 2020.


Dikatakan, untuk bisa tampil cantik dan menarik butuh proses melalui pelatihan-pelatihan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar tata cara make up pengantin yang juga bisa diaplikasikan dalam momen lain, seperti acara  wisuda, resepsi, atau make up mayoret.


"Meski tidak harus mahal, cantik dan menarik ternyata perlu modal, di antaranya modal keterampilan," tegasnya.


Disampaikan, ketika berhadapan atau bertemu orang lain yang pertama kali dilihat dari seseorang adalah penampilan keseluruhan. Baru setelah itu mengarah kepada hal-hal yang mendetail. Ini menunjukkan betapa pentingnya anggota Fatayat NU memperhatikan penampilan dari busananya, riasan wajahnya, keserasian, dan kesopanannya untuk  membuat orang lain menjadi terkesan.


“Namun, tidak kalah penting adalah etika, intelegensi, dan pikiran yang positif sehingga perempuan memiliki kecantikan yang paripurna, cantik luar-dalam,” urainya.

 

Manfaatkan kesempatan
Hj Mufasiroh mengajak seluruh peserta pelatihan untuk bisa memanfaatkan kesempatan yang berharga ini sebagai bekal untuk merintis usaha baru di bidang tata rias menuju kemandirian ekonomi, dengan harapan anggota Fatayat NU tetap dapat bertahan dalam situasi pandemi sekarang ini.


Humas Panitia Pelatihan Tata Rias, Mushokhikhah, kepada NU Online, Senin (26/10) menjelaskan, kegiatan pembekalan penciptaan wirausaha baru ini diikuti 20 orang, terdiri dari 19 utusan Pimpinan Anak Cabang dan 1 orang dari Pimpinan Cabang. 


"20 peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah peserta yang sebelumnya sudah lolos mengikuti seleksi yang diadakan oleh panitia," jelasnya.


Dikatakan, seluruh peserta dengan antusias mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir. Mulai dari sesi materi kewirausahaan, teknik tata rias, sampai dengan praktek merias pengantin. 


"Pada hari terakhir diadakan challenge make up wajah sendiri yang dinilai oleh para nara sumber sebagai dewan juri. Sebelum pulang seluruh peserta mendapatkan seperangkat alat make up yang bisa digunakan sebagai sarana usaha," tandasnya. 


Pelatihan tata rias pengantin ini menghadirkan tiga nara sumber, yaitu Marhaeni dari Disnaker Kabupaten Pekalongan, Hj Khizanaturrohmah penanggung jawab program dari Kemnaker RI, dan Wasturoh dari kalangan profesional MUA dan perias pengantin yang merupakan pengurus Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Kabupaten Pekalongan.


Masruroh (30) salah satu peserta pelatihan mengaku senang berkesempatan mengikuti pelatihan. Baginya ini pengalaman baru untuk membuat riasan secara sederhana maupun profesional. "Semoga ilmunya dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan," harapnya.


Kontributor: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori