Tulangbawang, NU Online
Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) mengajak para perempuan Indonesia untuk menyadari akan pentingnya menjaga buah hati, anak didik, anak-anak yang ada di sekitar lingkungan mereka dari tindakan kekerasan. Kekerasan baik secara fisik maupun nonfisik harus dijauhkan dari anak-anak, agar mereka dapat tumbuh dewasa dengan emosional yang baik serta tanpa adanya kekerasan yang mereka rasakan.
Kampanye untuk selalu menjaga, mengawasi, dan melindungi generasi penerus ini disuarakan oleh jajaran Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Tulangbawang dalam momen peringatan hari lahir (harlah) ke-69 Fatayat NU yang dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Fattah, Kampung Penawar Jaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulangbawang, Lampung, Sabtu (27/4).
Ketua Pimpinan Fatayat NU Kabupaten Tulangbawang, Nining Riyanti berharap pesan tersebut tidak hanya menjadi pembahasan dalam seminar yang Fatayat laksanakan. Namun, juga dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari khususnya kader-kader Fatayat di kabupaten setempat.
"Saya berharap ini tidak hanya sebuah seremoni pelaksanaan Harlah, namun dapat diterapakan dalam kegiatan sehari-hari. Ke depannya akan diadakan program lanjutan guna mengetahui psikologi dan IQ buah hati agar orang tua memahami kebutuhan tumbuh kembangnya anak, serta semakin minimnya kekerasan yang terjadi dalam bentuk kekerasan apa pun," ujarnya, Ahad (28/4).
Nining menjelaskan, seminar bertema gerakan perlindungan dari kekerasan atau disingkat Gelatik ini sukses digelar dengan peserta lebih dari 300 orang dari perwakilan pengurus Fatayat di 10 kecamatan se-kabupaten Tulangbawang
Menghadirkan tiga pemateri yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing yakni Elliza Rissa Lubis mewakili dinas P3A Kabupaten Tulang Bawang; Wirdayati, anggota KPID Provinsi Lampung; dan Lely Syamsul seorang psikolog. (Ahmad Sobirin/Kendi Setiawan)