Daerah

Festival Banyuwangi E-Sport Competition, Wujud Pemerintah Akomodasi Bakat Milenial

Jum, 20 September 2019 | 10:30 WIB

Festival Banyuwangi E-Sport Competition, Wujud Pemerintah Akomodasi Bakat Milenial

Festival Banyuwangi E-Sport Competition. (Foto: NU Online/M Sholeh K)

Banyuwangi, NU Online
Sebagai wujud perhatian dalam mengembangkan bakat dan minat generasi milenial, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian menggelar Festival Banyuwangi E-Sport Competition 2019 di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi, Rabu (18/9).
 
Ajang perdana ini digelar dalam rangka mengakomodir bakat generasi milenial Banyuwangi di bidang olahraga elektronik. Pengembangan ini sejalan dengan tren yang paling digandrungi dalam berkarya dan berprofesi dewasa ini.
 
Kegiatan yang menggandeng Banyuwangi E-Sport and Anime Festival (BESAF) serta Dell Indonesia itu diikuti sebanyak 362 peserta. Peserta merupakan pelajar dan mahasiswa yang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Universitas se-Banyuwangi.
 
Chief Executive Officer BESAF, Muh Chaerul Mawahib, menegaskan sekarang ada ratusan lapangan pekerjaan yang terdisrupsi akibat perkembangan teknologi yang terus dinasmis. Maka olahraga elektronik sekarang ini menjadi tren industri lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
 
Menurut dia, banyak anggapan masyarakat yang keliru memandang e-Sport. Hanya dianggap sebagai rekreasi dan menghabiskan waktu. Padahal jika dikelola secara positif dan profesional, e-Sport akan sama dengan olahraga dan industri lainnya yang menghasilkan keuntungan.
 
“Karena bukan hanya divisi player saja, di dalam industri e-Sport profesional terdapat manajer, pelatih, caster e-sport, broadcasting e-sport, dan lain sebagainya,” kata Mawahib di sela acara.
 
Mawahib juga mengatakan, sebelum even ini dilaksanakan di sekolah-sekolah tim BESAF memberikan sosialisasi penting terkait perkembangan industri e-sport yang menjanjikan. Setelah itu, para peserta minat dan ikut andil dalam kegiatan positif ini.
 
“Saya memberikan apresiasi kepada pemerintah Banyuwangi yang terus adaptif atas kebijakan dan event-event yang sedang, telah, dan akan dilaksanakan. Alhamdulillah acara lancar, sehingga hari ini dilaksanakan semifinal. Dan besok acara final,” ungkap santri Pesantren al-Anwari, Kertosari, Banyuwangi, menutup penjelasannya.
 
Panggung untuk Milenial
Senada hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Budi Santoso menambahkan ajang perlombaan e-sport kali ini merupakan langkah pemerintah untuk mengembangkan minat dan bakat generasi milenial di Banyuwangi agar lebih terarah.
 
“Kita berikan edukasi dan panggung bagi mereka. Karena kita tidak dapat membendung trend pekerjaan dan peluang saat ini yang terus dinamis, hanya yang mampu  kita laksanakan adalah mengakomodirnya,” terang Budi.
 
Ditambah, lanjutnya, pemerintah juga memberikan fasilitas pendukung. Satu di antaranya dengan dipasangkan 1.000 titik wifi yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi.
 
“Ternyata benar, ajang e-sport ini memiliki animo yang tinggi di kalangan anak muda. Ada ribuan peserta sejak masa penyisihan yang telah tercatat oleh panitia. Semoga ini memberikan bekal positif untuk mereka terus berkembang sesuai dengan jamannya,” tutur Budi.
 
"Even yang juga saya tunggu beserta tim. Dengan aktif di dunia e-sport juga memberikan tantangan untuk mengatur waktu secara profesional, agar berjalan dua arah. Mana untuk belajar, ada juga saat bermain,” ujar salah satu peserta, Roni Hermawan yang juga siswa SMA 1 Kabupaten Banyuwangi.
 
Pada ajang tersebut terdapat enam cabang lomba e-sport, diantaranya:  Arena of Alor (AOV), Mobile Legend, Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), Defense of the Ancients (DotA), Free Fire, dan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG).
 

Kontributor: M. Sholeh Kurniawan
Editor: Musthofa Asrori