Daerah

Geliat PMII di Universitas Muhammadiyah Jember

Rab, 4 September 2019 | 08:30 WIB

Geliat PMII di Universitas Muhammadiyah Jember

Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ) terus merekrut anggota baru untuk memperkuat posisi PMII di lingkungan perguruan tinggi milik persyarikatan Muhammadiyah itu. (Foto: Aryudi AR/NU Online)

Jember, NU Online 
Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ) terus merekrut anggota baru untuk memperkuat posisi PMII di lingkungan perguruan tinggi milik persyarikatan Muhammadiyah itu. Semakin banyak jumlah anggotanya, maka sebuah  organisasi akan semakin eksis.

“Kami tidak sekadar ingin  ada, tapi hidup dan bergerak sehingga tentu kami sangat bangga jika kami besar di tempat ini,” kata Ketua Komisariat PMII UMJ, Fendi Winata kepada NU Online di Kampus UMJ, Rabu (4/9).

Pemuda asal Banyuwangi itu menyadari bahwa untuk membesarkan PMII di daerah yang ‘tidak kondusif’ memang berat. Meski demikian, harus ada ikhtiar untuk terus eksis sebagai wadah perjuangan dan pengabdian mahasiswa-mahasiswa NU.

“Di manapun kita harus eksis. Kita mengemban amanah sebagai kader NU tidak boleh kendur dalam menebarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan memperjuangkan Islam yang sejuk dan damai,” lanjutnya.

Fendi menambahkan, selama ini keanggotaan PMII UMJ banyak disumbang oleh alumni beberapa pesantren yang menjadi mahasiswa UMJ. Misalnya alumni Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Asembagus Situbondo, Nurul Jadid Probolinggo, Darus Sholah Jember, Yasinat Wuluhan Jember, dan sejumlah pesantren lain di Jember dan sekitarnya.

“Sekarang juga kami tetap menjalin komunikasi dengan alumni pesantren-pesantren tersebut. Baru setelah itu, kami menyasar anggota alumni sekolah umum,” urai lulusan Fakultas Ekonomi prodi Manajemen UMJ 2019 itu.

Menurutnya, Komisariat PMII yang diketuainya mempunyai tiga Rayon, yaitu Rayon Muhammad Al-fatih, Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, dan Shalahuddin Al-Ayyubi. Dari masing-masing rayon itu disepakati untuk merekrut 30 anggota baru. Sehingga jumlahnya anggota baru tahun ini adalah 90 orang.

“Saya yakin target itu bisa dicapai, bahkan bisa terlampaui. Dan saat ini rekrutmen anggota baru sedang dimulai,” jelasnya.

Fendi menandaskan, PMII merupakan salah satu wadah kaderisasi NU di lingkungan perguruan tinggi. Sehingga jika bergabung dengan PMII, maka otomatis jalur kaderisasi tetap lempang. Dan nyatanya, tidak sedikit tokoh NU berkelas yang  latar belakang organisasinya adalah PMII.

“Bagi saya sendiri menjadi ketua PMII di Universitas Muhammadiyah adalah tantangan. Dan saya siap membesarkan PMII di sini (UMJ),” pungkasnya.
 
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Muchlishon