GP Ansor Kencong Gelar Upacara di Eks Lokalisasi
NU Online · Kamis, 18 Agustus 2016 | 08:10 WIB
Kemerdekaan Indonesia bukan hadiah, tapi hasil perjuangan yang cukup panjang dan berdarah-darah. Karena itu, kesadaran tentang urgensi kemerdekaan harus dimiliki oleh segenap anak bangsa, tak terkecuali mantan mucikari dan wanita tuna susila. Itulah sebabnya, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kencong, Jember, Jawa Timur menggelar upacara 17-an di eks lokalisasi Besini, Puger, Jember, Rabu (17/8).
Menurut Ketua PC GP Ansor Kencong Muhammad Yasin Yusuf Ghazali, pihaknya sengaja menghelat upacara pengibaran bendera di bekas lokalisasi untuk menggugah kesadaran penghuni eks lokalisasi dan warga sekitarnya tentang betapa pentingnya arti kemerdekaan.
"Kita berharap agar warga sekitar eks lokalisasi juga memiliki kesadaran betapa tidak gampang meraih kemerdekaan ini. Selanjutnya, diharapkan mereka dapat mengisi kemerdekaan dengan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan profesinya masing-masing," jelasnya kepada NU Online.
Upacara memperingati hari kemerdekaan RI yang dikuti oleh 250 anggota Ansor dan Banser itu digelar di halaman parkir masjid Nurul Hidayah, masjid eks lokalisasi. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Muhammad Yasin Yusuf Ghazali.
Dalam sambutannya, Yasin mengajak generasi muda agar dapat menapaktilasi sejarah perjuangan yang dilakukan para pahlawan bangsa, sehingga mengetahui bahwa perjuangan untuk meraih kemerdekaan tidaklah gampang. Ia mengatakan, segenap elemen bangsa, termasuk para kiai dan santri bahu-membahu untuk mengusir penjajah hingga akhirnya Indonesia merdeka. "Menghormati bendera merah putih bukan menganggap bendera itu tuhan. Tapi kita mengenang jasa sekaligus menghoramti para pahlawan," ucapnya.
Yasin juga mengajak anggota Banser dan Ansor agar selalu optimis serta memberikan yang terbaik bagi bangsa dengan cara melayani masyarakat, dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban umum. Ia mengaku cemas dengan kecederungan prilaku buruk generasi muda sekarang. Sebagian dari mereka, katanya, banyak terjebak dalam perilaku hedonis, mabuk-mabukan, dan bahkan terlibat dalam tindakan kriminal. "Itu tantangan bagi kita semua. Dan Banser harus ambil bagian dalam mengikis prilakau yang tidak baik itu," pintanya. (Aryudi A Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua