GP Ansor Tangerang Buka Dialog Pemuda Antiradikalisme

Tangerang, NU Online
Sedikitnya 250 orang menghadiri diskusi bertema “Pemuda Antiradikalisme” yang digelar PAC GP Ansor kota Tangerang di aula pesantren Roudlotus Salam, Cimone, Sabtu (22/2). Forum ini terdiri dari elemen santri, pelajar, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan.
<>
Tampak hadir dalam forum ini Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Riad, Ketua MUI kota Tangerang KH Edi Junaedi Nawawi, Ketua PW GP Ansor Banten H Ahmad Imron, serta perwakilan dari Pemkot Tangerang yang diwakili Camat Karawaci Kiki Wibawa.

Ketua PW GP Ansor Banten H Ahmad Imron menyampaikan, radikalisme di kalangan pemuda amat memprihatinkan terutama di bidang keagamaan. Banyak generasi muda yang diiming-imingi masuk surga secara instan misalnya membunuh diri dengan bom di tempat-tempat yang dianggap tidak sesuai dengan akidah mereka.

“Itu merupakan doktrin sesat dan menyesatkan,” terang H A Imron yang juga anggota Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Kalau saat ini pelaku bom bunuh diri itu laki-laki, maka di kemudian hari akan muncul pelaku bom bunuh diri dari kaum wanitanya. Mereka dengan masif mendoktrin para remaja yang pemahaman kegamaannya setengah-setengah, tandas H A Imron.

Kombes Pol Riad menyatakan, radikalisme secara organisatoris tidak tampak, tetapi masuk ke seluruh elemen di masyarakat baik pelajar, santri, pejabat, pns, dan sebagainya. Sedangkan secara fisik, pelaku radikalisasi tidak bisa dilihat dari penampilan luar tetapi dilihat dari pemahamannya.

“Identifikasi mereka yang paling mudah, bisa dilihat dalam konteks agama. Saling mengafirkan sesama muslim, mencaci-maki sehingga apa yang kita perbuat dan kita ucapkan merupakan cerminan Thogut,” imbuh Kapolres Metro Kota Tangerang.

Dalam dialog itu ia berpesan agar para pemuda, remaja, pelajar, serta santri harus kritis terhadap hal-hal yang baru. Mereka tidak boleh mudah menerimanya melainkan harus dipelajari, dipahami, dan jangan segan bertanya kepada ahlinya. (Atho Al-Farhan/Alhafiz K)