Daerah

Gus Dur Pelayan Umat 24 jam

NU Online  ·  Kamis, 2 Januari 2014 | 06:24 WIB

Kudus, NU Online
Sepanjang hayat, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hanyalah menjadi pelayan masyarakat 24 jam setiap harinya. Ia menampung semua permasalahan agama, sosial, dan budaya yang dihadapi masyarakat.
<>
“Sejak bangun tidur, Gus dur sudah dihadapkan masalah mulai pengaduan ibu-ibu yang tidak kuat bayar SPP sampai para koruptor yang banyak uang. Ibaratnya,  Gus Dur ini adalah rak besar yang menampung segala permasalahan,” kata pengasuh pesantren API Magelang KH Yusuf Chudhori dalam peringatan haul ke-4 Gus Dur dan menyambut 40 hari Nelson Mandela di rumah makan Bambu Wulung, Selasa (31/12) malam.

Gus Yusuf, sapaan akrab KH Yusuf Chudhori ini mengatakan, Gus Dur adalah pemimpin yang lebih mementingkan hasil daripada prosesnya. Meskipun langkahnya terkadang zig-zag, membikin gaduh, dan membingungkan orang tetapi ia mengarahkan tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat.

Berbeda dengan Gus Dur, sekarang banyak pemimpin yang mementingkan proses tetapi hasil ujungnya tidak jelas. Politik bagi Gus Dur adalah seni menyejahterakan masyarakat dengan cara yang benar, kata Gus Yusuf di hadapan sedikinya 100 hadirin.

Kendati sering dihujat, Gus Dur selalu bilang “Yang penting orang lain senang”. Bila ada persoalan karena orang tidak paham, Gus Dur minta menunggu sampai orang itu paham, terang Gus Yusuf.

Perjuangan dan tugas Gus Dur dalam membela HAM maupun menjaga kearifan lokal telah diteruskan para pecinta dan pengagumnya. Sekarang ini, lanjut Gus Yusuf, para kiai kampung menggelorakan Islam yang arif dalam  menjaga harmonisasi dengan kebudayaan.

Selain Gus Yusuf, Agus Maftuh dan pengasuh pesantren Soko Guru KH Nuril Arifin juga menyampaikan ceramah. Haul yang diselenggarakan Dewan Kesenian Kudus diakhiri dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang  Ki Heri dan Ki Agus. (Qomarul Adib/Alhafiz K)