Daerah ADVERTORIAL

Habib Ahmad bin Muhammad Al-Haddar Sampaikan Kuliah Umum Aswaja di Uninus Bandung

Kam, 8 Desember 2022 | 17:00 WIB

Habib Ahmad bin Muhammad Al-Haddar Sampaikan Kuliah Umum Aswaja di Uninus Bandung

Habib Ahmad bin Muhammad Al-Haddar saat menyampaikan kuliah umum di Kampus Uninus Bandung pada Kamis (8/12/2022).

Bandung, NU Online
Dr. Habib Ahmad bin Muhammad Al-Haddar menyampaikan kuliah umum yang dikemas pada kegiatan Studium Generale dengan tema memperkokoh nilai-nilai Ahlussunah wal Jama’ah di Kampus Uninus yang berlangsung di Aula Pascasarjana Uninus, Jalan Soekarno Hatta No 530, Kota Bandung, Kamis (8/12/2022).

 

Pada kesempatan itu, Habib Ahmad bin Muhammad Al-Haddar mengupas Ahlussunah wal Jamaah atau aswaja mulai dari pengertian, sejarah, aqidah, fiqih, tasawuf, serta tokoh-tokohnya dari mulai kemunculannya, perkembangannya, hingga saat ini, baik di Timur Tengah maupun di Nusantara.

 

Ia menyebut beberapa ulama Ahlussunah wal Jama’ah asal Nusantara yang terkenal pada zamannya, di antaranya Syekh Nawawi Al-Bantani, Syekh Arsyad Al-Banjari, Syekh Hasyim Asy’ari, Guru Sekumpul Banjar, hingga KH Maimoen Zubair.

 

Di samping itu, ia juga menjelaskan tentang paham-paham yang bertentangan dengan Ahlussunah wal Jamaah seperti Mu’tajilah, Khwarij, Syiah, hingga Wahabiyah.

 

Habib Ahmad bin Muhammad Al-Haddar mengatakan bahwa Ahlussunah wal Jamaah merupakan ajaran yang sesuai dengan risalah kenabian Nabi Muhammad SAW, yang dilanjutkan para sahabatnya, tabi’in dan thabait thabi’in serta para ulama.

 

Dalam aqidah, kata dia, Ahlussunah wal Jamaah, mengikuti perumusan yang dilakukan Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi seperti sifat wajib dan mustahil Allah dan meyakini bahwa Al-Qur’an merupakan kalam Allah. Dalam cara beribadah, Ahlussunah wal Jamaah, mengikuti empat imam mazhab, yaitu Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi’I, dan Imam Abu Hanifah.

 

Ia juga menjelaskan, ciri-ciri lain paham Ahlussunah wal Jamaah adalah umat Islam yang merayakan maulid nabi, meyakini orang tua Nabi Muhammad berada di surga, mencintai sahabat Nabi, memiliki rasa takzim kepada ahlul bayt (dzuriyah Rasulullah), meyakini adanya syafaat Rasulullah di yaumul qiyamah, serta memiliki kecintaan terhadap tanah airnya.

 

“Hubbul wathon minal iman, mencintai tanah air adalah sebagian dari iman,” katanya.

 

Namun, kata dia, belakangan ini ada kalangan yang mengaku Ahlussunah wal Jama’ah, tetapi memiliki kebiasaan mengafirkan serta membid’ahkan amalan-amalan umat Islam yang telah berkembang selama berabad-abad.

 

Hadir pada kesempatan Ketua Pembinan Yayasan Uninus KH Hasan Nuri Hidayatullah, Wakil Ketua Pembina Yayasan Uninus Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si., Wakil Bendahara H. Edyana Samsudin, S.Pd, Pjs. Rektor Uninus Wakil Rektor I Brigjen TNI (Purn) Dr. Yusuf, S. Sos., MM., dekan, wakil dekan, para dosen, dan para mahasiswa.

 

Editor: Aiz Luthfi