Daerah

Halaqah Kebangsaan di Medan Bahas Upaya Ciptakan Ruang Publik Aman Jelang Pemilu 2024

Kam, 24 Agustus 2023 | 21:00 WIB

Halaqah Kebangsaan di Medan Bahas Upaya Ciptakan Ruang Publik Aman Jelang Pemilu 2024

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi (tengah) saat Halaqah Kebangsaan di Hotel Grand Mercure Jl Perintis Kemerdekaan Medan, Jumat (18/8/23) (Foto: dok Panitia)

Medan, NU Online
Ruang publik yang aman dan nyaman adalah realitas yang harus diwujudkan. Halaqah Kebangsaan dapat menjadi salah satu upaya mewujudkan terciptanya ruang publik yang aman dan nyaman terlebih dalam menghadapi Pemilu 2024.


Demikian salah satu pesan dalam Halaqah Kebangsaan yang dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Jl Perintis Kemerdekaan Medan, Jumat (18/8/2023) sebagaimana dalam rilis yang diterima NU Online. Halaqah diadakan oleh Majelis Shalawat Ahlul Kirom di bawah asuhan KH Akhmad Khambali dan Pembina Kiai Muhtarom.


Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi sebagai pembicara utama dalam kegiatan itu mengatakan banyak persepsi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat yang kadang tidak sesuai dengan realitas.


"Di antaranya yang negatif terkait jargon 'Ini Medan, Bung'. Terkadang ada anekdot bahwa di kota Medan kalau siang pagar bisa jalan sendiri dan malam ban mobil bisa lepas sendiri," ujarnya sambil menyelipkan humor yang segar. "Yang bisa dijual kepada pihak lain dari masyarakat suatu wilayah adalah nilai (value). Apakah ini benar sebagai nilainya orang Medan?" sambungnya mengajak merenung.


Mengutip perkataan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, ia menyampaikan hanya ada 3 nilai bagi suatu negara, yaitu seni adalah milik orang Perancis, bisnis milik orang Inggris dan perang milik orang Amerika Serikat. "Namun negara Perancis tidak hanya berhenti sekedar hanya menjual nilai seni saja, tetapi juga terkait perang, seperti negara Indonesia yang membeli pesawat tempur dari Perancis," kata Kapolda.


"Terus, kita Indonesia ini mau menjual apa? Apakah nilai-nilai kekhawatiran, ketakutan dan yang negatif lainnya?" ucap lulusan Akpol Angkatan 1988 ini.

 

Perwira tinggi yang sebelumnya menjabat Asisten Operasi Kapolri ini melanjutkan, negeri ini (Indonesia) harus terus maju dari waktu ke waktu. Menurutnya, bangsa Indonesia harus punya keyakinan (optimisme) mampu mencapai Indonesia Emas tahun 2045,  melebihi negara-negara lain.


"Kami berharap tahapan-tahapan Pemilu dapat berjalan aman, dan saya yakin dengan forum seperti Halaqah Kebangsaan ini menjadi forum yang baik bagi kita," tegas mantan Kapolda Riau itu.

 

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara KH Akhmad Khambali dalam sambutannya berharap dengan kegiatan Halaqah Kebangsaan sesama ormas dan umat Islam di Sumatera Utara dapat terjalin persaudaraan yang semakin erat.

 

"Harapan kami semoga melalui acara Halaqah Kebangsaan ini dapat menjalin ukhuwah Islamiyah kita dan persaudaraan kita semakin erat dan semakin dekat," tutur Kiai Khambali yang juga Ketua PW Forum Kiai Tahlil Sumatera Utara ini.


"Mari kita bangun ukhuwah insaniyah, kita bangun ukhuwah basyariah, kita bangun ukhuwah wathaniyah, guna menuju Sumatera Utara yang penuh kedamaian, penuh solidaritas, penuh harmoni dalam bingkai dan peran Islam Wasathiyah," ajak Pengurus Harian BPET MUI Pusat ini.

 

Pada kegiatan yang dihadiri berbagai ormas Islam dan ormas kepemudaan Islam itu ditutup dengan pernyataan bersama Deklarasi Kebangsaan yang dipandu oleh Sekretaris Panitia Kiai Muhtarom yang juga Pembina Majelis Shalawat Ahlul Kirom dan Sekretaris PW Forum Kiai Tahlil Sumatera Utara.

 

Arus utama yang terkandung dalam poin-poin Deklarasi Kebangsaan di antaranya adalah pernyataan untuk sepakat untuk tidak memanfaatkan agama untuk dijadikan sebagai alat atau komoditas dalam kontestasi politik praktis, justru lebih mengedepankan kepada semangat Politik Kebangsaan yang mempersatukan seluruh elemen dan komponen bangsa, bukan memecah belah bangsa.


Kontributor: Indra Matondang