Daerah

Hidup Sendirian, Janda 74 Tahun Ini Terima Sembako dari NU

Jum, 8 Mei 2020 | 13:30 WIB

Hidup Sendirian, Janda 74 Tahun Ini Terima Sembako dari NU

Pengurus UPZISNU Pojokkulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang memberikan sembako kepada warga setempat. (Foto:NU Online/Nuruddin Suryanulloh)

Jombang, NU Online
Pandemi Covid-19 telah mengungkap kisah-kisah pilu dari elemen masyarakat, khususnya mereka yang hidupnya memang pas-pasan, tak punya penghasilan berkecukupan, apalagi sudah berusia senja. Kisah-kisah tersebut mengemuka terkadang secara spontan dari warga yang bersangkutan.
 
Seperti Ibu Sarni, warga Desa Pojokkulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Perempuan berusia 74 tahun ini berstatus janda dan hidup sendiri di rumah sederhananya. Anak-anaknya juga tinggal berjauhan lantran kesemuanya sudah berkeluarga. Kendati demikian ibu ini cukup jarang disambangi anak-anaknya. 
 
Meski tergolong orang yang kurang mampu, dirinya mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah, misalnya Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan-bantuan lainnya. Ia juga cukup lama tidak bekerja karena faktor usia. Untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan kesehariannya hanya dengan berharap uluran tangan orang dermawan.
 
"Saya memang tidak pernah mendapat bantuan (pemerintah) sebelum-sebelumnya, kecuali BLT yang baru saya terima kemarin," ujarnya saat menerima bantuan Sembako dari pengurus Unit Pengumpul Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Pojokkulon.
 
Ia bersyukur di bulan puasa ada pihak yang membantunya, sehingga kebutuhan kesehariannya sedikit bisa terpenuhi, terutama kebutuhan pokok. "Terima kasih atas bantuannya ini, saya merasa sangat senang sekali karena sudah diperhatikan," ucapnya dengan penuh syukur.
 
Sementara itu, Ketua Pengurus Ranting NU (PRNU) Pojokkulon, Muhammad Iksan mengatakan, momentum Ramadlan kali ini berupaya dengan sebaik mungkin untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19. Bersama semua badan otonom dan pengurus lembaga, PRNU berusaha membuat warga tetap tegar menjalani musibah Covid-19 yang tak kunjung selesai ini.
 
Dikatakannya, sumber dana bantuan tersebut dari kaleng kotak infak (Koin) UPZISNU Pojokkulon yang disebar ke rumah-rumah warga. UPZISNU Pojokkulon sendiri terbilang masih baru, terhitung lima bulan berjalan sejak pendiriannya.
 
"Kami memberi apresiasi kepada pengurus UPZISNU atas kegigihannya dalam mengkondisikan gerakan kaleng Koin yang baru berjalan lima bulan ini sehingga bisa memberikan santunan sembako sebanyak 100 paket," ungkapnya, Jumat (7/5).
 
"Tidak hanya itu, kami juga menyalurkan santunan ke anak yatim piatu sebanyak 30 amplop yang berisi uang senilai Rp 30.000," jelasnya.
 
Lelaki yang juga Bendahara UPZISNU Pojokkulon itu berharap agar warga Pojokkulon yang belum menjadi donatur kaleng Koin kemandirian tersebut agar segera meminta atau mendaftar ke UPZISNU, sehingga manfaatnya bisa lebih menyentuh masyarakat luas, khususnya mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan.
 
"Melalui UPZISNU ini semoga dapat mewujutkan arus baru kemandirian ekonomi organisasi yang dapat dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah untuk hadir ketika mereka dalam kesusahan," pungkasnya.
 
Kontributor: Nuruddin Suryanulloh
Editor: Syamsul Arifin