Daerah

Himpun 1 Miliar Setiap Bulan, Ini Kunci Keberhasilan Koin NU Cilacap

Jum, 26 Maret 2021 | 08:15 WIB

Himpun 1 Miliar Setiap Bulan, Ini Kunci Keberhasilan Koin NU Cilacap

NU Care-LAZISNU Cilacap menerima kunjungan dari NU Care-LAZISNU Kudus, Rabu (24/3). (Foto: istimewa)

Cilacap, NU Online

Perolehan Koin NU yang dikelola NU Care-LAZISNU Cilacap, Jawa Tengah, kembali berhasil menjangkau angka satu miliar rupiah, tepatnya Rp1.180.9830.000 pada bulan Maret ini. Jumlah tersebut terkumpul dari 55.177 kaleng Koin yang tersebar di 22 MWCNU. Jika diambil angka rata-rata, setiap satu kaleng Koin NU mengumpulkan infak sebesar Rp21.400.

 

Ketua NU Care-LAZISNU H Wasbah Samudra Fawaid mengatakan beberapa kunci dan langkah-langkah yang dilakukan timnya, sehingga perolehan Koin NU di Cilacap mencapai angka fantastis. "Kunci utama adalah kekompakan pengurus dan Nahdliyin dari tingkat PCNU hingga ranting, termasuk banom dan lembaga-lembaganya," kata H Wasbah.

 

Ditemui di Kantor NU Care-LAZISNU Cilacap, Selasa (23/3/2021), Wasbah mengatakan, jika dilihat dari jumlah warga NU di setiap kabupaten, dengan jumlah MWCNU yang hampir sama dengan Cilacap, potensi semua kabupaten sebenarnya sama. "Namun, saya melihat kasus-kasus LAZISNU Cabang yang lain memang persoalan internal di organisasi," kata Wasbah.

 

Persoalan internal organisasi tersebut menyebabkan adanya beberapa cabang yang menggerakkan Koin NU terkesan setengah hati, ada pula yang membuat tim Koin NU di luar LAZISNU, bahkan ada Koin NU di beberapa MWC yang bergerak sendiri-sendiri.

 

Wasbah mengakui, membangun kekompakan organisasi memang cukup berat. Ia pun bersyukur sebab di Cilacap, semua koordinasi Koin NU terpusat di PCNU. "Semua aliran dana Koin NU masuk ke PCNU, penyaluran juga turun dari PCNU," ungkap pemilik usaha percetakan ini.

 

Regulasi Koin NU yang dibangun di Cilacap, ditaati oleh tingkat MWCNU dan ranting. Aturan ini tidak sekadar aturan, sebab pihaknya berani memberi sanksi bahkan jika ada satu saja ranting NU yang tidak mematuhinya.

 

"Misalnya ada satu ranting ada yang tidak mematuhi regulasi, atau ada satu dua orang bermain, itu nggak bisa, kita selesaikan. Karena kami menjaga regulasi, kepatuhan itu penting," ujar Wasbah bersemangat.

 

Perkembangan gerakan Koin NU di Cilacap tergolong masif. Diaktifkan pada 2017 dengan perolehan Rp10.108.800, meningkat menjadi Rp675.812.800 pada 2018, dan Rp231.915.405 pada 2019. Sejak pertengahan 2020, peningkatannya menjadi 'gila-gilaan' karena berhasil mengumpulkan angka satu miliar setiap bulannya.

 

Di samping regulasi yang ditaati, Wasbah tak bisa mengabaikan para Petugas Lapangan Penjemput Koin (PLPK). Para PLPK dapat dikatakan ujung tombak dari Koin NU, sebab secara berkala, setiap bulan sekali, mereka menjemput kaleng Koin dari rumah-rumah warga.

 

"Saya sering bilang kepada para PLPK, di NU yang mengurusi pengajian sudah banyak, yang memimpin Yasin-Tahlil sudah banyak. Kalian semua ditentukan berkhidmat di sini di LAZISNU. Jadikan tempat terbaik kalian berkhidmat, bergerak dan berpikir di bidang sosial melalui LAZISU. Itu sering saya sampaikan kepada aktivis LAZISNU termasuk PLPK di ranting-ranting untuk memotivasi mereka, memantapkan bahwa mereka betul-betul tepat dan benar dalam posisinya di LAZISNU," kata pria yang pernah mengemban amanah sebagai Bendahara Ma'arif NU Kabupaten Cilacap.
 

Bukan sekadar motivasi, para petugas PLPK juga diapresiasi tenaga dan waktunya secara ril.  "Setiap PLPK dari satu kalengnya mendapat uang seribu rupiah, lalu ada bisarah seribu rupiah. Mereka juga mendapat asuransi BPJS Ketenagarkerjaan," kata Wasbah.

 

Asuransi BPJS Ketenagakerjaan ini akan melindungi PLPK. Kalau sampai saat bertugas PLPK mengalami peristiwa yang menyebabkan kematian, mereka mendapat asuransi senilai Rp42 juta. Selain itu, dua orang anak dari PLPK berhak atas beasiswa hingga perguruan tinggi.

 

"Meski kami mengerti kita sama-sama berkhidmat, tapi kami ingin menguatkan mereka. Para PLPK ini yang menguatkan Koin NU Cilacap. Bayangkan, misalkan satu ranting satu orang PLPK. Ada 251 ranting, jadi ada 251 PLPK yang bergerak. Satu PLPK bertanggungjawab 20 kaleng saja itu sudah puluhan juta," imbuhnya.

 

Selain perhatian tersebut, para PLPK yang bergerak di usaha kecil dan menengah, dapat mengajukan modal usaha. "Meski angka bantuan modal usaha PLPK di bawah satu juta, ini wujud bahwa kami tidak menyepelekan PLPK," tegasnya.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan