Daerah

Himpunan LKS Aswaja Nusantara untuk Bangun Jejaring Sesama Nahdliyin

Sen, 9 November 2020 | 14:30 WIB

Himpunan LKS Aswaja Nusantara untuk Bangun Jejaring Sesama Nahdliyin

Pembentukan Pengurus Himpunan LKS Aswaja Nusantara di Sidoarjo, Jatim (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Sidoarjo, NU Online 

Himpunan Lembaga Kesejahteraan Sosial Ahlussunnah wal Jamaah Nusantara menggelar silaturahim yang diikuti para pengelola panti-panti asuhan berhalauan ahlussunnah waljamah dari berbagai daerah di tanah air, Sabtu (7/11) di Sidoarjo Jawa Timur.

 

Ketua Himpunan LKS Aswaja Nusantara KH Muhammad Suhari mengatakan, silturahim dilaksanakan di Pesantren Perjuangan Nurur Rohman, Delta Sari Indah Blok S/212 Waru Sidoarjo Jawa Timur. Agendanya melengkapi susunan pengurus, mengesahkan AD/ART dan menetapkan program kerja.

 

"Organisasi ini sudah terbentuk sejak 26 September lalu dalam acara silaturahim yang dihadiri 50-an pengelola LKS atau panti asuhan yang dikelola waga NU dan pengelola panti asuhan NU yang berlangsung di Hotel Candi Indah Semarang," kata kiai Suhari di Sidoarjo, Sabtu (7/11).

 

Dijelaskan, pertemuan di Semarang itu hanya menghasilkan kesepakatan yang menetapkan pengurus inti, rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), dan program kerja serta berbagai masukan untuk dijadikan bahan melengkapi kebutuhan perangkat organisasi.

 

"Inisiatif pembentukan wadah ini berasal dari temuan-temuan Nahdliyin yang menjalani aktivitas sebagai relawan yang mendampingi komunitas dhuafa dan para anak yatim di lembaga-lembaga panti asuhan atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)," ungkapnya.

 

Dikatakan, sebagian besar dari mereka yang rentan kemampuan ekonomi, pendidikan dan sosialnya itu adalah dari kalangan nahdliyin, karena itu sudah barang tentu membutuhkan sentuhan bimbingan ala nahdliyin agar tidak terlepas dari ajaran-ajaran aswaja an-Nahdliyah.

 

Kepada NU Online, Senin (9/11) Kiai Suhari mengatakan, secara struktural pengurus NU juga dirasa kurang maksimal dalam memberikan pendampingan keberadaan LKS yang dikelola Nahdliyin secara pribadi-pribadi karena memang tidak ada kaitan struktural.

 

"Karena itulah melalui organisasi ini kami berhimpun untuk membangun jembatan dan saluran komunikasi dengan NU, sehingga komunitas nahdliyin yang menjalani hidup LKS-LKS tetap dapat menikmati bimbingan ajaran aswaja an-Nahdliyah, setelah susunan pengurus terbentuk kami akan laporan ke PBNU," ujarnya.

 

Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jateng Muhammad Mahsun mengatakan, langkah para Nahdliyin yang menekuni kerja-kerja sosilal di LKS-LKS dan kemudian berhimpun dalam sebuah wadah itu merupakan langkah tepat.

 

"Hadirnya asosiasi atau himpunan LKS berpaham aswaja an-Nahdliyah itu dapat dimaksimalkan untuk penguatan jaringan mereka dengan lembaga-kembaga supporting kerja-kerja sosial termasuk dengan pengelola lembaga yang menghimpun zakat, infak, dan sedekah dari masyarkat," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz