Pringsewu, NU Online
Ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) Pringsewu, Lampung Fatchurrahman mengaakan, peran santri di tengah masyarakat sudah tidak diragukan lagi. Tidak hanya di lingkungan pesantren menjadi kiai, ustad atau sebatas guru ngaji, tapi tidak sedikit yang menjadi menteri.
Sikap hidup santri yang mandiri, katanya, turut berkontribusi tumbuhnya jiwa wirausaha di tengah masyarakat. Dengan berwirausaha, selain membuka pintu rezeki, membuka peluang kerja sekaligus menjadi penopang sarana dakwah santri itu sendiri.
"Kemuliaan agama dapat terwujud dengan solidnya jamaah. Dan keberhasilan dakwah sedikit banyak harus juga ditopang dengan kuatnya ekonomi, bil maal," katanya pada Jumat (14/10).
Untuk itu, Hipsi mendorong disamping tafaquh fiddin (memperdalam ilmu agama) diharapkan secara rutin menggelar ngaji ekonomi dalam bentuk kajian dan simulasi peluang bisnis yang dipusatkan baik dipesantren maupun majelis ta’lim.
Konsolidasi Hipsi bersama lintas alumni santri dan pengasuh pesantren yang berlangsung di Pesantren Wiraswasta Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu ini juga dihadiri Wakil Syuriah PCNU Kabupaten Pringsewu KH Mubalighin, SQ.
"Saya mendukung adanya ngaji ekonomi di kalangan santri sesuai dengan bakat dan minatnya. Sehingga ke depan bila antarsantri saling mendukung dalam ekonomi tidak mustahil berdiri usaha bersama seperti minimarket, BMT, pertamini dan lainya," terangnya.
Dalam pertemuan ini disepakati pertama pembentukan pengurus Hipsi tingkat kecamatan. Kedua, minimal dua bulan sekali Hipsi menggelar ngaji ekonomi rutin bergilir di beberapa pesantren dengan menghadirkan pengusaha santri dan praktisi bisnis yang kompeten. Ketiga pembentukan unit usaha sistem tanam saham bersama sesuai potensi dan peluang yang ada. (Muhammad Jamaludin/Abdullah Alawi)