Daerah

Hubungan Baik NU dengan Pemerintah Harus Terus Didorong

NU Online  ·  Ahad, 21 April 2019 | 14:45 WIB

Hubungan Baik NU dengan Pemerintah Harus Terus Didorong

KHR Syarif Rahmat

Bekasi, NU Online
Pengasuh Pesantren Ummul Quro, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan KH Raden Syarif Rahmat menilai hubungan baik antara pengurus NU dengan pemerintahan harus terus dibantu. "Karenanya, NU harus kita jaga karena cuma NU yang menjaga NKRI," tegasnya.

Hal itu disampaikan saat dirinya mengisi pengajian rajaban yang dihelat Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Tambun Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat di Lapangan Sepakbola Mekarsari, Tambun Selatan, Bekasi, pada Sabtu (20/4).

Guru Besar Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) KH Raden Syarif Rahmat itu menjelaskan soal proses Nabi Muhammad melakukan perjalanan sehingga turun perintah salat lima waktu bagi umat Islam. "Isra Mi'raj adalah perjalanan nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh dengan membawa perintah shalat lima waktu atau bisa disebut perayaan hari sembahyang," ucapnya disertai tawa dari para pengunjung.

Menurutnya, surat Al-Isra yang urutan ke-17 di dalam Al-Qur'an sangat berkaitan dengan jumlah rakaat shalat. "Seperti shalat sendiri yang terdiri dari 17 rakaat, maka jika Bu Lurah dengan pengurus NU di sini merayakan Isra Mi'raj berarti masih punya ingatan. Biarkan orang-orang yang tidak mau merayakan, itu berarti mereka sudah hilang ingatan," kata kiai berambut gondrong yang menjadi ciri khasnya ini.

Pada kesempatan tersebut, ia memberikan ijazah tasbih kepada masyarakat yang hadir. Kemudian, ia juga memberitahukan kepada masyarakat untuk senantiasa mendukung program para pemimpin.  "(Dan) bangga karena mereka semua telah mengorbankan pikiran, tenaga, dan nyawa untuk kemaslahatan masyarakat. Maka contohlah Gus Dur," kata Kiai Syarif.

Ia menekankan agar menaruh rasa bangga kepada seluruh Presiden RI dari awal hingga kini. Sebab, menjadi pemimpin tidaklah mudah. Ia mengajak untuk mencontoh sosok Gus Dur yang mampu merawat bangsa dan masyarakat dengan hati. 

"Tidak ada jabatan apa pun yang harus dipertahankan sampai mati. Jika itu harus mengorbankan darah anak bangsa, maka saya rela dilengserkan," katanya sembari berapi-api, mengutip pernyataan Gus Dur.

Acara pengajian diawali dengan membaca istighotsah bersama, pembacaan maulid, dan shalawat asyghil, serta beberapa shalawat yang dibawakan oleh Tim Hadroh Mangunjaya. 

Di sela-sela pengajian, Kades Linda memberikan hadiah umroh kepada salah satu masyarakat yang rajin mengikuti majelis ta'lim kaum ibu yang diadakan setiap bulan di kantor desa. "Semoga Desa Mekarsari semakin jaya, di bawah kepemimpinan seorang wanita dan bisa terus bersinergi memajukan Tambun Selatan," ucapnya. (Nur Arfah/Aru Elgete/Muiz)