Daerah

Hujan di Sumenep Diprediksi Turun November, Ini Pesan Ketua LPBINU

Ahad, 17 September 2023 | 14:00 WIB

Hujan di Sumenep Diprediksi Turun November, Ini Pesan Ketua LPBINU

Peta wilayah Sumenep di Pulau Madura Jawa Timur (Foto: Tangkapan layar Google Map)

Sumenep, NU Online
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan tahun 2023 secara umum akan terjadi pada November dan terus berlangsung hingga tahun 2024 mendatang. Musim hujan kali ini diperkirakan memang tidak tiba secara serentak. Hal ini disebabkan tingginya keragaman iklim di Indonesia.
 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pada bulan November 2023 terdapat sekitar 255 zona musim atau 36,5 persen zona musim yang akan memasuki musim hujan. "Meliputi Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, juga Bali," katanya dalam konferensi pers yang diakses NU Online, Rabu (13/9/2023).


KetuaLembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Sumenep Fathol Amin membenarkan prediksi BMKG. Di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur kata dia, musim hujan akan terjadi pada bulan November dan Desember 2023. Sedangkan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari 2024.

 

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari BMKG Trunojoyo Sumenep, awal musim hujan diprakirakan pada dasarian I-III November 2023 (tanggal 1 sampai akhir bulan) yang akan terjadi di Kepulauan Masalembu.

 

"Yang dimaksud dasarian I terhitung sejak tanggal 1 sampai 10, dasarian II terhitung sejak tanggal 11 sampai 20, dasarian III terhitung sejak tanggal 21 sampai akhir bulan," ujarnya kepada NU Online, Sabtu (16/9/2023).

 

Ia menyatakan, pada dasarian I-III Desember 2023 (tanggal 1 sampai akhir bulan) akan melanda di Kecamatan Ambunten, Arjasa, Batang-Batang, Batuan, Batuputih, Bluto, Dasuk, Dungkek, Ganding, Gapura, Gayam, Giligenting, Guluk-Guluk, Kalianget, Kangayan, Kota, Lenteng, Manding, Nonggunong, Pasongsongan, Pragaan, Raas, Rubaru, Sapeken, Saronggi, dan Talango.

 

"Sekali lagi, peralihan musim atau pancaroba ini diprakirakan terjadi pada bulan November 2023," ujar alumnus Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto, Sumenep ini.

 

Waspadai peralihan musim

Dirinya mengimbau kepada warga NU Sumenep untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di masa peralihan musim. 

 

"Waspadai potensi terjadinya angin kencang, angin puting beliung, petir, dan hujan lebat berdurasi singkat yang sporadis, terutama di daerah-daerah yang setiap tahun sering terdampak," ungkapnya.

 

Tak hanya itu, pada puncak musim yang diprakirakan terjadi pada bulan Januari 2024 bisa dimungkinkan terjadi bencana alam.

 

"Perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan air, dan pohon tumbang," imbaunya.