Daerah

Ingin Selalu Pegang Uang? Amalkan Ijazah ini

Jum, 16 April 2021 | 00:30 WIB

Ingin Selalu Pegang Uang? Amalkan Ijazah ini

Bacaan ijazah ini diamalkan saat khatib naik mimbar pada hari Jumat terakhir di bulan Rajab.

Pringsewu, NU Online
Saat menyampaikan Kajian Kitab Dalailul Khairat karya Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli, Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung KH Anwar Zuhdi menjelaskan beberapa faedah shalawat dan nama mulia dari Nabi Muhammad SAW. Ia pun memberikan sebuah ijazah terkait nama Nabi yang bisa diamalkan agar Allah SWT senantiasa mencukupi rezeki.


Bacaan ijazah ini diamalkan saat khatib naik mimbar pada hari Jumat terakhir di bulan Rajab. Redaksi Bacaan tersebut adalah "Ahmadu Rasulullah Muhammadur Rasulullah" yang merupakan nama mulia dari Rasul terakhir Allah SWT ini.


“Amalkan bacaan ini saat khatib naik mimbar pada Jumat terakhir bulan Rajab sebanyak 35 kali. (Suaranya) Jangan keras-keras. Insyaallah tidak akan telat uang. Bukan masalah banyak atau sedikitnya uang, tapi kebutuhan-kebutuhan insyaallah akan tercukupi,” kata Abah Anwar, sapaan karibnya, Kamis (15/4) malam.


Hal ini juga disampaikan oleh Syaikh Hamid bin Muhammad Ali Quds dalam kitab Kanzun Najah was Surur  yang menyebutkan bahwa Syaikh Ali al-Ajhuri berkata: Sesungguhnya barangsiapa di akhir Jumat bulan Rajab, saat khatib berada di mimbar membaca; ‘Ahmadu Rasulullahi Muhammadur rasulullahi’ (sebanyak 35 kali), maka dirham tidak akan putus dari tangannya pada tahun tersebut (selama setahun akan selalu memegang uang).”

 

Shalawat dan nama Nabi Muhammad

Abah Anwar juga menjelaskan bahwa Rasulullah dan namanya merupakan sosok yang mulia. Kemuliaan ini ditunjukkan dengan perintah Allah SWT agar umat Islam bershalawat kepadanya. Bukan hanya memerintahkan untuk bershalawat, Allah dan para Malaikat-Nya pun juga bershalawat kepada Nabi sebagaimana temaktub dalam QS. Al-Ahzab Ayat 56 yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”.


Ada beberapa hal yang menurut Alumni Pesantren Lirboyo Jawa Timur ini perlu dilakukan saat membaca shalawat. Selain untuk memberi salam kepada Nabi, membaca shalawat juga untuk memenuhi perintah Allah sekaligus meyakini kenabian dari Muhammad SAW.


“Shalawat juga merupakan wujud cinta pada Nabi dengan mengagungkan derajatnya. Shalawat adalah bentuk kerinduan hati pada Rasulullah,” katanya menjelaskan seputar nama Nabi dan amalan shalawat yang ada dalam Kitab Dalailul khairat.


Bagi kalangan santri dan para pengamal tarekat, Kitab Dalailul Khairat adalah kitab yang sangat tenar. Berbagai amalan wirid di dalam kitab ini banyak diamalkan melalui proses ijazah, yakni tradisi pemberian ajaran atau amalan secara turun-temurun dengan rantai sanad yang jelas. Lebih dalam tentang Kitab Dalailul Khairat bisa dibaca di sini: Wirid Dalailul Khairat: Sejarah, Penyusun, dan Keutamaannya.

 


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan