Daerah

Ini Pengalaman Ghaib saat Ngaji Kitab Ihya Ulumiddin

Ahad, 2 Juli 2017 | 04:05 WIB

Pringsewu, NU Online
Kitab Ihya Ulumiddin dibaca tidak berurutan dari jilid awal sebagaimana lazimnya membaca kitab. Kalau kitab Ihya ini dibaca berurutan, maka konsekuensinya pembacaan kitab tidak tamat atau pembacanya mengalami peristiwa-peristiwa ghaib.

Demikian disampaikan Mustasyar MWCNU Ambarawa Kabupaten Pringsewu KH Muhammad Dalhar di kediamannya, Pengaleman Kabupaten Pringsewu, Jum'at (30/6).

"Saya juga mengalami hal serupa saat saya mengajarkan kitab Ihya sampai pada Bab Sakaratul Maut, Istri saya dipanggil oleh Allah SWT," katanya dengan raut muka sedih menceritakan kisah hidupnya.

Selain itu, seseorang yang hanya belajar beberapa bagian saja dari kitab ini bisa-bisa mengalami kebingungan dan tidak bisa memahaminya.

"Dalam kitab ini ada bab di mana kita kebingungan dalam memahami maksudnya. Tetapi, kebingungan ini akan terobati pada bab selanjutnya," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, kiai yang berpenampilan sangat sederhana ini juga menceritakan sebuah kisah tentang seseorang yang meragukan kandungan Kitab Ihya Ulumuddin.

"Orang ini kemudian bermimpi bertemu dengan Imam Ghazali yang menyampaikan keraguannya kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah itu Nabi memberikan kayu kepada Imam Ghazali untuk memukul orang yang tidak percaya ini," kata kiai yang juga rutin membaca Kitab Ihya Ulumuddin setiap Jumat di Masjid Jami Pengaleman ini.

Ia mengatakan bahwa setelah orang itu bangun terlihat sekujur tubuhnya membiru dan sakit seperti habis dipukul dengan kayu. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)