Daerah

Ini Petunjuk Jurnalisme Warga

NU Online  ·  Ahad, 23 Februari 2014 | 18:00 WIB

Solo, NU Online
Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan sebuah istilah untuk menyebut pada sebuah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita.
<>
Istilah ini kembali marak, terutama setelah dibukannya keran informasi pada era reformasi. Dengan adanya informasi langsung dari masyarakat, memungkinkan sebuah berita menajdi lebih aktual dan faktual.

Namun, ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan jurnalisme warga, terutama dalam pembuatan sebuah berita. Seperti yang disampaikan dalam sebuah diskusi yang bertajuk Training Media Online Untuk Warga di Laweyan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/2).

“Tidak semua fakta dapat menjadi berita, tapi semua berita adalah fakta,” papar salah satu narasumber, Syifaul Arifin.

Ia mencontohkan hal tersebut dengan mengutip sebuah teori dari Charles A. Dana, “Orang digigit anjing bukan berita, orang menggigit anjing termasuk berita,” imbuhnya.

Redaktur senior media cetak di Solo itu juga menjelaskan beberapa teknik dalam membuat informasi dan berita. “ABC yakni Accurate (akurat), brief (ringkas/efisien), clear (tidak ambigu). Selain itu ada 3S; simple (sederhana), sincere (jujur) dan secure (aman, tidak menimbulkan dampak hukum/kode etik ditaati),” terangnya.

Acara pelatihan jurnalisme warga yang digelar selama dua hari ini, diikuti beberapa komunitas di Solo dan sekitarnya. Di antara para peserta turut hadir dari kalangan Nahdliyyin, seperti NU Solo Online, GP Ansor dan PMII. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)