Inovasi Unik Pemenang Festival Ilmiah Santri 2025, dari Rumah Anti-Aging Ala Ashabul Kahfi hingga AIRONMENT
NU Online · Senin, 10 Februari 2025 | 08:00 WIB
Malang, NU Online
Festival Ilmiah Santri 2025 telah usai digelar. Para peserta yang terpilih sebagai pemenang di sejumlah lomba diumumkan di puncak acara yang berlangsung di STAIMA Al Hikam Malang, Jawa Timur pada Ahad (9/2/2025).
Beberapa perlombaan tersebut di antaranya Essays National Competition dan Business Plan Competition. Di ajang ini, para peserta menunjukkan ide inovasi melalui esai dan proposal usaha dengan memilih salah satu dari beberapa topik yang tersedia.
Essay National Competition, yakni lomba esai tingkat perguruan tinggi dan SMA se-Indonesia dengan peserta yang berasal dari berbagai daerah. Adapun tema yang diangkat yakni “Peran Generasi Muda dalam Mengintegrasikan Nilai Keislaman dan Kemajuan Teknologi untuk mewujudkan Indonesia yang Berdaya Saing”.
Dari 150 peserta, tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember berhasil meraih juara 1. Tim tersebut terdiri dari Warga Baroka Sugiarto dan Muhammad Qorib Hamdani.
Mereka mempresentasikan E-THERA: Therapeutic Home for Enhanced Regenerative Aging, sebuah inovasi digitalisasi rumah kecantikan kulit berbasis kisah Ashabul Kahfi (Studi Netnografi pada Kasus DokTif (Dokter Detektif di Tiktok).
“Adanya inovasi E-THERA ini membantu teman-teman mencegah penuaan dini, terinspirasi dari Ashabul Kahfi. Karena Ashabul Kahfi itu 309 tahun,” ujar Korib.
Sementara juara 1 lomba Business Plan Competition yang mengusung tema Green Business: Strategi Santri dalam Membangun Usaha Ramah Lingkungan diraih oleh Ahmad Fahim Royyandi, mahasiswa semester 6 jurusan pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
Ia mengusung program AIRONMENT: Al-Hikam Green Environment, sebuah konsep pertanian terintegrasi mencakup pemanfaatan sampah organik dari dapur pesantren sebagai pakan utama maggot.
Maggot dewasa digunakan sebagai pakan ikan. Setelah itu, limbah dari budidaya ikan nantinya digunakan sebagai pakan ikan. Setelah itu, limbah budidaya ikan nantinya digunakan dalam sistem pertanian yang berbasis teknologi modern, seperti hidroponik yang telah dikelola oleh santri.
Melalui pertanian terintegrasi di lingkungan pesantren, AIRONMENT dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah sampah makanan. Selain itu, output dari pertanian terintegrasi seperti maggot, sayuran, dan ikan dapat menjadi sumber pemasukan tambahan bagi pesantren maupun santri yang mengelolanya.
“Saya sangat bahagia sekali karena tahun lalu membawa ide ini, tapi alhamdulillah tahun ini dapat juara, kita ubah sedikit idenya. Mudah-mudahan realisasi bisnis ini berjalan dengan baik, kemudian memberikan manfaat bagi pondok pesantren,” tuturnya.
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua