Daerah PEDULI COVID-19

IPNU-IPPNU Kudus Dorong Pelajar dan Santri Kuasai Dunia Digital

Jum, 20 November 2020 | 16:15 WIB

IPNU-IPPNU Kudus Dorong Pelajar dan Santri Kuasai Dunia Digital

IPNU-IPPNU Kudus bekerja sama dengan MataAir Foundation menggelar halaqah santri digital. (Foto: Dok. IPNU Kudus)

Kudus, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kudus Muhammad Chasan Fauzi mengatakan, kini saatnya pelajar dan santri memahami dan memanfaatkan literasi digital. Para pelajar dan santri didorong agar mampu menguasai ruang publik di era revolusi industri yang ditandai dengan disrupsi digital.


Hal tersebut dikatakannya saat berbicara dalam Halaqah Santri Digital bertema ‘Menjawab Tantangan New Normal melalui Kreasi Konten Digital’, Jumat (20/11). Acara yang disiarkan langsung melalui Zoom ini merupakan hasil kerja sama PC IPNU-IPPNU Kudus dengan MataAir Foundation.


“Halaqah Santri Digital ini merupakan ikhtiar MataAir Foundation bersama Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Kudus agar pelajar dan santri dapat menjadi kreator digital yang terdidik dan terlatih pada saat ini,” ujarnya.



Ia menilai, halaqah ini merupakan solusi strategis dan berdampak positif untuk mengurangi kejenuhan pelajar dan santri yang terpaksa melakukan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dari rumah selama pandemi Covid-19.


“Kegiatan ini memberi solusi cerdas dan produktif bagi penguatan literasi digital pelajar dan santri masa kini dan di masa mendatang,” terang Fauzi, sapaan akrabnya.


Ia menyebutkan, dalam rangka memperkuat pemberdayaan santri, khususnya untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi berbasis teknologi digital, MataAir Foundation melakukan pendampingan dan kolaborasi bersama santri dan pelajar se-Kabupaten Kudus.


“Selain berkolaborasi dengan MataAir Foundation, kami juga mendapat dukungan dari Direktorat PD Pontren Kemenag RI,” ungkap Fauzi.


Manfaatkan medsos
Ketua MataAir Foundation, Abdurrahman Shaleh Fauzi, dalam sambutannya mengatakan bahwa pemanfaatan media sosial (medsos) sangat relevan dengan kondisi saat ini.


“Pandemi memaksa kita untuk masuk ke dunia digital lebih dalam. Ini menjadi satu-satunya cara kita berkomunikasi sehari-hari agar tetap produktif dan tidak ketinggalan informasi,” terang pria yang kerap disapa Fauz ini.


Menurut dia, pelajar jangan sampai gagap dengan dunia digital. Fenomena yang terjadi dengan banyaknya pelajar dan santri yang telah memanfaatkan medsos, namun tidak sedikit pula yang justru jadi korban medsos itu sendiri.


“Ini menjadi kegelisahan, karena yang terjadi banyak dari mereka yang belum memahami literasi digital dengan baik. Kita harus bisa mengelola media sosial sebaik mungkin dengan menghindari nilai dan dampak negatif yang timbul dari penggunaan media sosial,” tandas Fauz.


Terakhir, Fauz berharap lahir talenta-talenta muda kreatif yang mampu menjadi konten kreator digital, dengan menggunakan berbagai platform media sosial sebagai sarana melakukan kreatifitas digital.


Acara tersebut dihadiri 50 peserta dari sejumlah madrasah dan pesantren. Halaqah yang diselenggarakan di Resto Kampung Sawah Kudus ini diikuti baik secara daring maupun luring dengan menerapkan protokol kesehatan.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori