Daerah

IPNU-IPPNU Kudus Kembangkan Seni Teater

NU Online  ·  Jumat, 8 Mei 2009 | 06:34 WIB

Kudus, NU Online
Guna memberi nuansa baru di lingkungan organisasi berbasis pelajar ini,  Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Desa Besito Kecamatan Gebog Kudus telah mengembangkan kegiatan seni budaya dengan mendirikan komunitas teater yang diberi nama Teater Bunga.

Diawali dengan latihan-latihan seminggu dua kali di bawah bimbingan Pegiat teater kawakan Gunadi, eksistensi teater Bunga mulai menunjukkan kiprahnya melalui pementasan-pementasan sejak tahun 2003.<>

Tidak jarang setiap kegiatan organisasi selalu ada selingan pementasan teater Bunga yang sebagian pegiatnya anggota IPNU-IPPNU setempat. Bahkan pada beberapa daerah seperti Jepara, Pati Demak dan solo sering dijadikan tempat  pementasannya.

Menurut penuturan Ketua PAC IPNU Kecamatan Gebog Kudus Wahyu Setiadi, sejak awal tujuan didirikannya teater Bunga ini, untuk melatih kreatifitas  anggota IPNU-IPPNU.

Di samping itu, teater juga bisa  sebagai media dakwah melalui pementasannya dengan menyampaikan nilai-nilai pada penonton dan  bagi anggota IPNU-IPPNU mampu menjadi motivasi menumbuhkan semangat berorganisasi.

“Semula di kalangan aktifis IPNU-IPPNU teater masih tabu, namun setelah merasakan manfaatnya kegiatan seperti ini menjadi kebutuhan. Teater Bunga menjadi daya tarik tersendiri bagi pelajar untuk masuk menjadi anggota IPNU-IPPNU,” ujar wahyu yang juga salah satu pegiat teater ini.

Adanya komunitas ini, lanjut wahyu, IPNU-IPPNU mampu melakukan jejaring dengan komunitas seni budaya lainnya di luar NU. Melalui kegiatan ini, tidak sedikit organisasi sering mendapat pengakuan dan tawaran kerja sama program dari pihak lain.

“Dengan begitu, IPNU-IPPNU tidak hanya dikenal di lingkungannya sendiri, tetapi mampu go publik dan menjalin kerja sama dengan pihak luar. Dan saat ini, komunitas teater Bunga sudah terkenal di kalangan pegiat seni,” tambah Wahyu.

Sementara salah seorang kru teater Bunga Syamsul Muarif mengatakan pada bulan mei-juni mendatang teater Bunga akan melakukan pementasan keliling ke pedesaan. Menurut rencana, pementasan keliling ini mengusung sebuah naskah berjudul Menanti Kelahiran

“Kegaitan pentas keliling ini untuk mensosialisaikan seni teater dan IPNU-IPPNU di mata masyarakat. Dan memberikan motivasi bagi ranting lain untuk mendirikan komunitas teater seperti ini,” kata Syamsul. (adb)