Daerah

IPNU Kalbar: Semangat Tahun Baru Islam adalah Melayani Umat

Ahad, 1 September 2019 | 07:00 WIB

IPNU Kalbar: Semangat Tahun Baru Islam adalah Melayani Umat

Pawai obor PW IPNU Kalbar menyambut tahun baru Islam 1441 H. (Foto: NU Online/Muhammad Rokib)

Kubu Raya, NU Online
Tahun baru Islam demikian diperingati secara meriah di senatero negeri. Sejumlah perayaan diselenggarakan sebagai bukti kepedulian atas pergantian tahun yang membawa makna pentingnya hijrah sebagaimana yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Lalu, apa makna terpenting dari peringatan tahun baru Islam ini?
 
Salah satu makna yang harus dikemukakan dan menjadi perhatian para pengabdi di nahdlatul Ulama adalah semangat melayani umat.
 
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kalimantan Barat (Kalbar), Rahmat. 
 
Dirinya menyampaikan bahwa di momen tersebut, sebagai jamiyah atau organisasi baik NU maupun IPNU harus mampu memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat, bangsa dan negara.
 
"Aktivis itu melayani bukan dilayani. Karena tanpa melayani tidak akan pernah bisa berarti untuk masyarakat," katanya, Ahad (1/9).
 
Dirinya juga menyambut baik sejumlah peringatan dan perayaan yang digelar di sejumlah tempat. “Kami dari PW IPNU Kalbar juga mengucapkan selamat tahun baru Islam yakni 1441 Hijriah,” ungkapnya.
 
Selain itu, dirinya juga mengajak kepada seluruh pelajar maupun masyarakat agar bisa belajar mengartikan toleransi dalam dunia keberagaman.
 
"Mari belajar arti sebuah toleransi dalam keberagaman dari sejarah hijrahnya sang Rasul," jelasnya.
 
Rahmat juga menyampaikan ucapan terima kasih atas segala partisipasi masyarakat setempat. Karena dengan kerja sama seluruh elemen bisa mempermudah segala urusan.
 
PW IPNU Kalbar sendiri pada mementum ini bekerja sama dengan Pemuda Tanjung Pasir. Dua ogranisasi merayakan dengan berbagai kegiatan keagamaan yang baik, salah satu kegiatannya adalah pawai obor.
 
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Tanjung Pasir Kuala Mandor A Kabupaten Kubu Raya yang diikuti ratusan orang pada Sabtu (1/9) kemarin.
 
Diharapkan dengan kebersamaan yang dibalut dalam momentum tahun baru hijriah semakin mengokohkan kebersamaan. Bahwa harta dan investasi paling mahal di negera yang memiliki banyak perbedaan adalah kebersamaan.
 
Dalam pandangannya, dengan persatuan dan kebersamaan, beban dan segala yang menjadi kendala bagi kemajuan di masyarakat dapat terlewati.
 
 
Pewarta: Muhammad Rokib
Editor: Ibnu Nawawi