Daerah

Ishari Jepara Lestarikan Seni Tradisi dengan Festival Terbang Telon

Sel, 24 September 2019 | 14:00 WIB

Ishari Jepara Lestarikan Seni Tradisi dengan Festival Terbang Telon

Kegiatan Festival Kesenian Terbang Telon di Jepara, Jateng

Jepara, NU Online 
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (Ishari) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menggelar Festival Kesenian Terbang Telon Se-Kabupaten Jepara tahun 2019 pada Ahad (22/9). 
 
Ketua Panitia, M Ulil Albab mengatakan bahwa Festival Terbang Telon yang digelar kali perdana dengan tema Nguri-nguri Kesenian, Jepara Aman Tentram itu digelar di Pendopo Kartini Jepara sebagai upaya melestarikan seni tradisi khas Kota Ukir.
 
“Terbang telon adalah kesenian asli Jepara, tidak seperti kesenian terbang yang sekarang ini marak di Indonesia. Lagu-lagunya tidak bisa ditiru, tidak seperti lagu atau nasyid yang banyak dinyanyikan,” kata Ulil.
 
Menurut Ulil, kekhasan terbang telon karena aslinya hanya tiga terbang dan dimainkan oleh tiga orang. “Seharusnya tiga terbang, jika ada tambahan bisa enam atau sembilan orang, tapi nadanya tetap mengacu ketiga orang tadi,” tambahnya.
 
Terbang telon, lanjut Ulil merupakan kesenian khas pesisiran. Beberapa tempat yang masih eksis sampai sekarang seperti Mantingan, Bangsri, Mlonggo, dan sebagian daerah Raguklampitan, Batealit yang jauh dari pesisir.
 
Sebanyak 15 peserta dari berbagai kecamatan di Jepara ikut meramaikan acara festival itu. Peserta yang mendaftar sementara ini paling banyak dari daerah Mantingan dengan 4 kelompok dan Krapyak 3 kelompok.
 
Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesenian terbang telon mengingatkan tempo dulu di mana jamaah shalawatan sampai tengah malam dan ini merupakan kesenian asli dari Jepara yang perlu dilestarikan.
 
"Pemerintah Kabupaten Jepara memberikan perhatian khusus dengan bekerjasama PC Ishari untuk menyelenggarakan festival terbang telon. Tujuannya untuk nguri-uri kesenian khas Jepara. Juga supaya generasi muda hari ini mau melanjutkan tradisi kesenian terbang telon di Jepara ini," tambahnya.
 
Salah satu dewan Juri, H Abdullah Syakban menyampaikan bahwa kesenian terbang telon perlu dilestarikan bersama. Dia menambahkan bahwa tahun 1966 pihaknya pernah juara 1 Lomba terbang telon se-Kabupaten Jepara. 
 
"Saat itu antara tahun 1965 sampai 1970-an kesenian terbang telon masih diminati masyarakat dengan bershalawat sampai tengah malam. Saya sangat bersyukur Pemerintah Jepara dan Ishari bisa menyelenggarakan festival ini," ungkap Syakban yang aktif bermain terbang telon sejak 1950 sampai sekarang.
 
Dikatakan, dengan adanya festival ini, antar jamiyah terbang telon se- Kabupaten Jepara bisa saling silaturahim, saling mengenal, dan yang paling penting bisa bershalawat kepada Kanjeng Nabi dengan terbangan telon ini.
 
Sebagai juara dalam Festival Terbang Telon Tahun 2019 Juara 1 Nurul Arobi Jambu Mlonggo, Juara 2 Al-Huda Tegalsambi Tahunan, juara 3 Al-Ikhlas Bawu Batealit. Kemudian juara harapan 1 Al-Ikhlas Karangaji Kedung, juara harapan 2 Taraman Mantingan Tahunan, dan juara harapan 3 Assalamah Krapyak Tahunan Jepara. 
 
Acara Festival Kesenian Terbang Telon itu terselenggara atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Jepara, PCNU, dan PC Ishari Jepara. 
 
Kontributor: M Miqdad Sya'roni
Editor: Abdul Muiz