Daerah

ISNU Jatim Fokus Dorong Pengembangan UMKM

NU Online  ·  Sabtu, 19 April 2014 | 02:59 WIB

Banyuwangi, NU Online
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Timur akan fokus mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan ekonomi umat, khususnya kaum Nahdliyin yang banyak bergerak di bidang tersebut.
<>
"Mayoritas kaum Nahdliyin masih bergerak di sektor ekonomi skala UMKM. Menjadi kewajiban bagi lembaga intelektual seperti ISNU untuk ikut berkontribusi secara pemikiran, jaringan dan aksi untuk mengembangkan UMKM," kata Ketua ISNU Jatim Abdullah Azwar Anas di sela-sela acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) di Banyuwangi, Jumat.

Muskerwil diikuti para pengurus ISNU dari kabupaten/kota yang ada di Jatim serta pengurus harian ISNU Jatim.

Menurut Anas, intelektual tidak boleh hanya berada di menara gading, tetapi harus turun gelanggang dan bertanggung jawab terhadap perkembangan di masyarakat.

"Oleh karena itu, ISNU Jatim dengan jaringannya di berbagai daerah akan mengoptimalkan seluruh daya dukungnya untuk memajukan ekonomi umat," ujar Anas yang juga Bupati Banyuwangi itu.

Dalam konteks Jatim, tambah Anas, dorongan untuk pengembangan UMKM sangat relevan, karena dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim pada 2013 yang mencapai Rp 1.136 triliun, sekitar 50 persen di antaranya adalah kontribusi UMKM.

Sebagai wilayah dengan basis kaum Nahdliyin terbesar di Indonesia, mengembangkan UMKM di Jatim secara otomatis juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi kaum Nahdliyin.
"Yang akan dilakukan ISNU adalah mendorong melalui kerja-kerja kolektif di tingkat lokal, salah satunya dengan mendorong pengembangan pasar produk dan jasa UMKM ke industri besar agar tercipta jaringan," ujarnya.

Ia mencontohkan petani hortikultura di Kabupaten Banyuwangi yang disambungkan dengan pemasar dan industri, sehingga ada jaminan harga di tingkat petani.

Anas menambahkan ISNU Jatim juga akan menggandeng sejumlah pihak swasta dan BUMN, termasuk perbankan, untuk mengembangkan UMKM, terutama di basis-basis pesantren.

UMKM-UMKM terpilih akan didampingi dari sisi manajemen keuangan, pemasaran, dan diversifikasi produk atau jasa.

"Yang penting juga adalah memberi sentuhan kewirausahaan di kalangan santri di pondok pesantren agar santri-santri bisa menjadi pemecah masalah bagi ekonomi umat," tambahnya.

Selain itu, ISNU Jatim juga akan berupaya memfasilitasi masalah pembiayaan melalui kerja sama dengan sejumlah koperasi dan perbankan.

"Dalam hal ini, kami berharap akan bermunculan koperasi dan BMT (Baitul Mal wat Tamwil) yang bisa menjadi solusi bagi pembiayaan UMKM," kata Abdullah Azwar Anas. (antara/mukafi niam)