Daerah

ISNU Jember Jembatani Kader NU dengan Dunia Usaha

Ahad, 29 September 2019 | 13:30 WIB

ISNU Jember Jembatani Kader NU dengan Dunia Usaha

Ketua PC ISNU Jember, H Hobri Aliwafa saat memberikan sambutan pada Pelantikan PAC ISNU se-Kabupaten Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online 
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Jember, Jawa Timur, H Hobri Aliwafa menegaskan pentingnya pengurus di semua tingkatan untuk bersinergi dan membangun soliditas. Hal tersebut agar program-program yang dirancang ISNU berjalan sebagaimana mestinya. Dengan bersinergi dan menjalin kekompakan antar pengurus, maka kendala apapun bisa dilewati. 
 
“Kompak itu penting, dan kebersamaan itu wajib,” ucapnya saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) ISNU se-Kabupaten Jember di aula Kampus 2 Universitas Islam Jember (UIJ), Ahad (29/9).
 
Menurut H Hobri, imbauan untuk kompak tidak bosan-bosannya terus dikumandangkan karena saat ini Jember tengah menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020. Biasanya perhelatan politik seperti Pilkada, tidak jarang menjadi pemicu tidak akurnya pengurus lantaran afiliasi politiknya berbeda.
 
“Tapi saya yakin, pengurus ISNU sudah dewasa. Perbedaan pilihan politik tidak akan membuat soliditas kita goyah,” jelasnya.
 
Dosen pascasarjana Universitas Jember itu membeber sejumlah program yang akan digarapnya dalam waktu dekat. Di antaranya adalah PKPNU (Pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama), khusus untuk pangurus dan anggota ISNU. 
 
“PKPNU sangat penting sebagai ajang pemantapan kader NU. Tidak sekadar ber-NU, tapi jadi penggerak untuk menghidupkan dan membela NU,” jelasnya. Anggota ISNU juga berfungsi sebagai penggerak, dan penebar Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), lanjutnya.
 
Selain itu, pelatihan keterampilan bagi kader-kader NU bakal menjadi program unggulan berikutnya. Saat ini, lanjut H Hobri, pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Benih Citra Asia. Perusahaan benih milik tokoh NU, H Slamet Sulistyono itu bersedia memberikan pelatihan keterampilan dalam berusaha di bidang pertanian.
 
“Tidak tertutup kemungkinan juga kader NU yang memenuhi kualifikasi, kami fasilitasi untuk bekerja di situ,” jelasnya.
 
H Hobri menegaskan, persoalan yang terus mengemuka terkait dengan kader-kader NU adalah susahnya penyerapan mereka ke dalam dunia usaha. Hal ini sebenarnya juga  menjadi persoalan umum bangsa Indonesia. Pengangguran sampai ini masih menjadi masalah pelik yang terus menghantui Indonesia.
 
“Terus terang pengurus ISNU banyak yang jadi pengusaha, baik di bidang pertanian, properti dan sebagainya. Itu akan kami manfaatkan. ISNU akan menjadi jembatan,” pungkasnya.
 
 
Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Ibnu Nawawi