Jadi Tuan Rumah, IPNU Sumatera Selatan Bersemangat
NU Online · Jumat, 23 November 2012 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Karena ketempatan sebagai tuan rumah kongres IPNU-IPPNU akhir November 2012, IPNU Sumatera Selatan tergerak untuk membenahi dan mengaktifkan program-program IPNU di wilayah Sumsel.
<>
Gerakan PW IPNU Sumsel dan cabang-cabangnya bergerak secara masif setidaknya setelah putusan rakernas II Oktober 2011 di Bogor yang menetapkan PW IPNU Sumsel sebagai tuan rumah kongres IPNU akhir November 2012.
“Orientasi kita dimulai dengan pengaktifan kembali cabang-cabang IPNU yang sudah tidur terlalu nyenyak,” kata Ahmad Zarkasi, pengurus PW IPNU Sumsel.
Zarkasi menambahkan bahwa penempatan kongres IPNU di Palembang merupakan sebuah perjuangan, bukan hadiah. Penataan organisasi digalakkan sedemikian rupa.
Ia berkelakar bahwa kalau ada cabang IPNU di Sumsel yang susah untuk dibangunkan, maka PW IPNU Sumsel akan melakukan suntik mati buat cabang yang bersangkutan.
Setelah penataan organisasi selesai, PW IPNU Sumsel mengarahkan gerakannya ke kantong-kantong pelajar, antara lain madrasah dan sekolah. PW IPNU Sumsel dalam rapat koordinasi memusatkan kegiatan-kegiatan cabang IPNU di Sumsel di sekolah-sekolah dan perkumpulan remaja.
“Setiap kegiatan IPNU, kita fokuskan di madrasah-madrasah dan masjid. Sebut saja MAN Model 3 Palembang dan Masjid Agung Palembang,” kata Zarkasi.
Remaja yang tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid Agung Palembang, IRMA, terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang digagas IPNU Palembang. Menurut Zarkasi, mereka secara perlahan mengenal nilai-nilai NU yang dikonkretkan oleh IPNU, sayap NU di kalangan pelajar.
Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis : Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua