Yayasan Masjid Agung Baiturrahman (MAB) menggelar tahlilan tujuh hari wafatnya KH. Abdurrahman Wahid. Tahlilan setelah salat Maghrib itu dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi KH. Hasan Dailami Achmad, Rabu (6/1).
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Yayasan MAB KH. Habib M. Mahdi Hasan bersama ratusan jamaah masjid, para ulama itu larut mendoakan kepergian Presiden RI ke-4 untuk selamanya.<>
Sekretaris Yayasan MAB Iwan Aziz Siswanto mengaku, MAB sengaja menggelar tahlil pada tujuh hari meninggalnya Gus Dur. Dikatakannya, Gus Dur merupakan panutan bagi umat Islam maupun umat non-Islam. Oleh karena itu, meninggalnya Gus Dur merupakan duka bagi semua umat.
"Sebagai rasa terima kasih terhadap dedikasi dan perjuangan Gus Dur selama hidupnya, pantas kiranya umat Islam mendoakan," katanya.
Menurut Iwan, Gus Dur merupakan tokoh besar yang dimiliki Indonesia setelah Presiden RI pertama, Soekarno. Umat Islam dan rakyat Indonesia tidak mungkin melupakan jasa besar dan perjuangan Gus Dur selama hidupnya. Untuk itu, tahlil bersama tersebut tidak hanya dilakukan pada hari ke tujuh. Kegiatan yang sama juga akan digelar pada 40 harinya nanti. Setelah tahlil bersama, jamaah memotong tumpeng.
"Acara potong tumpeng dilakukan setelah salat Isya, lalu dilanjutkan makan bersama," kata Iwan. (min)
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
5
Kick Off Jalantara, Rais Aam PBNU Pimpin Pembacaan Kitab Karya Syekh Abdul Hamid Kudus
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua