Daerah

Kader Ansor Jadi Kades di Bandung, Begini Alasannya

Ahad, 27 Februari 2022 | 06:00 WIB

Kader Ansor Jadi Kades di Bandung, Begini Alasannya

Kades Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Agus Salim Rahmat saat kegiatan bersama warga. (Foto: dok istimewa)

Bandung, NU Online
Kepala Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat masa khidmah 2019-2025, Agus Salim Rahmat menceritakan bahwa saat dirinya menjadi kepala desa, banyak teman-temannya yang bertanya kenapa lebih memilih mengabdikan dirinya di desa. Ia mengatakan ada dua hal yang membuat mantap mengabdikan dirinya di desa.


"Banyak juga yang menanyakan kok desa sih? Jadi jadi waktu dulu saya masih menjadi aktivis itu ada tulisan di sebuah buku," ujar Agus Salim Rahmat pada tayangan Menyalakan Lilin dari Desa Lengkong untuk Indonesia diakses Sabtu (26/2/2022).


Tulisan di buku tersebut adalah 'Saya ingin mengubah dunia tapi ternyata saya tidak mampu, maka cita-cita itu saya kecilkan saya ingin mengubah benua. Tapi ternyata tidak mampu, saya ingin mengubah negara. Ternyata juga tidak mampu, saya ingin menubah kabupaten atau kota. Ternyata tidak mampu, terus akhirnya saya ingin mengubah diri saya, lalu mengubah keluarga, saya mengubah lingkungan'.


"Jadi ternyata kita bisa untuk mencapai yang besar, itu dari hal yang kecil, jadi mengubah diri sendiri. Menjadi kepala desa ini belajar mengubah diri sendiri. Terus saya melihat bahwa ternyata orang besar itu muncul dari desa juga," ujar pria yang pernah mengemban amanah Bendahara GP Ansor Kabupaten Bandung itu.

 

Wasiat dari kakek
Agus Salim Rahmat menceritakan bahwa sebelum kakeknya meninggal, kakek berpesan tiga hal yaitu jangan menjadi TNI ataupun Polri, yang kedua jangan menjadi kepala desa, yang ketiga jangan keluar dari NU.


"Ternyata kakek saya dulu waktu itu, beliau masih hidupnya di zaman Orde Baru. Jadi begitu terkekangnya. Jadi pascareformasi itu saya mencoba mencalonkan diri menjadi anggota dewan tapi gagal. Walaupun gagal tapi didorong oleh nenek, maka ijtihad saya saya berarti diizinkan untuk mencalonkan kepala desa," katanya.


Tulisan dari buku serta dorongan dari nenek. Dua hal itulah yang membuat Agus Salim Rahmat mantap mengabadikan dirinya di desa.

 

Sementara itu menurutnya tantangan menjadi Kepala Desa Lengkong adalah terkait dinamika desa. "Dinamika di sini itu khilafah begitu kencang, apalagi pasca-Pilpres ada 212 dan segala macam. Dan ini jangan sampai masyarakat terpecah. Nah itu yang harus kita kedepankan," tegasnya.

 

Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Kendi Setiawan