Lampung Tengah, NU Online
IPNU-IPPNU merupakan gerbang pertama proses kaderisasi di jamiyyah Nahdlatul Ulama. Sehingga boleh dikata bahwa IPNU saat ini adalah wajah NU sekian puluh tahun kedepan. Karena itu, kualitas anggota IPNU-IPPNU harus dibenahi sejak dini demi masa depan NU.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) NU Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rahmat Basuki di sela-sela Konfercab IPNU XVI dan IPPNU XV Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (2/3).
Menurutnya, kualitas harus terus diasah tanpa kenal lelah. Menjadi kader NU jangan pernah takut salah.
“Dengan tagline Belajar, Berjuang dan Bertaqwa, seharusnya memacu kader-kader NU terus menerus berproses dengan baik dan benar agar menjadi aktifis yang dapat meneruskan perjuangan para ulama, membesarkan Nahdlatul Ulama dan memakmurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia" tukasnya kepada NU Online.
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta itu menambahkan, anggota IPNU-IPPNU merupakan generasi harapan bangsa, yang karenanya harus memupuk diri untuk terus belajar dan mandiri. Dikatakannya, pemuda yang baik adalah pemuda yang percaya diri, dan tidak mengandalkan orang lain.
“Sehingga berani menyatakan bahwa aku adalah aku, bukan orang tuaku atau siapapun selain diriku sendiri. Itulah cermin pemuda yang mandiri," ucapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris Lakpesdam NU Kabupaten Lampung Tengah, Dedi Kurniawan berharap agar kader IPNU-IPPNU terus belajar dan belajar untuk menjadi orang baik sekaligus yang terbaik.
“Kita ingin agar kader-kader NU bisa tampil sebagai pemimpin bangsa. Negeri ini perlu orang yang nasionalis dan agamis, salah satunya adalah lahir dari IPNU-IPPNU,” jelasnya.
Sementara itu, dosen UNU Lampung, Wiwin Rita Sari, berharap agar Harlah IPPNU ke 64 dijadikan momentum bagi pelajar putri di daerah untuk menjadi bagian dari IPPNU.
"Menjadi bagian generasi milenial yang produktif namun tetap mengedepankan akhlakul karimah. Dan ketika berada di lingkungan masyarakat ikut serta merawat tradisi Aswaja An-Nahdliyyah yang telah diwariskan oleh para ulama terdahulu" tutup alumnus Fakultas Tarbiyah IAIM NU Kota Metro Propinsi Lampung tersebut. (Akhmad Syarief Kurniawan/Aryudi AR)