Daerah

Kaderisasi Ansor-Banser Sinjai, Kembali ke Pesantren

Ahad, 29 September 2019 | 17:00 WIB

Kaderisasi Ansor-Banser Sinjai, Kembali ke Pesantren

Peserta Diklat Terpadu Dasar (DTD) II Ansor Kabupaten Sinjai di Pesantren Darul Qur'an Al-Umm Laiyya, Desa Tompobulu, Bulupoddo (Foto: NU Online/Samija)

Sinji, NU Online
Setelah melalui gemblengan langsung selama tiga hari, 26-29 September 2019 oleh Kasat Korwil Banser Sulsel, akhirnya 23 calon kader Ansor-Banser Sinjai dikukuhkan, Ahad (29/9).
 
Diklat Terpadu Dasar (DTD) II Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sinjai kali ini bertempat di Pesantren Darul Qur'an Al-Umm Laiyya, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.
 
Pembaitan sendiri dihadiri langsung oleh Kasat Korwil Banser Sulsel Abbas Rauf A Rani, Ketua Ansor Sinjai Haris, Kasatkorcab Banser Sinjai Izhar, Ketua KPU Sinjai Muhammad Naim, Bawaslu Sinjai Muhammad Rusmin dan jajaran Ansor-Banser Sinjai.
 
Ketua Ansor Sinjai Haris mengatakan DTD III kali ini agak berbeda dengan DTD sebelumnya. Ini dikarenakan pemilihan pesantren sebagai lokasi kegiatan.
 
Kembali ke pesantren atau back to pesantren adalah keinginan meletakan Gerakan Pemuda Ansor pada posisi semula yang lekat dan tidak bisa dipisahkan dari garba pondok pesantren.
 
"Karena sejatinya pesantren adalah sebagai tempat pengembangan keagamaan (tafaqquh fiddin), pendidikan dan dakwah, dan pusat pengembangan social kemasyarakatan (the social movement), itu juga yang ingin kita tanamkan dalam jiwa kader kita di Sinjai," katanya.
 
Selain itu, dipilihnya pesantren di Kecamatan Bulupoddo ini sebagai wujud penyatuan Ansor-Banser terhadap alam. "Mencintai desa adalah salah satu wujud cinta tanah air, komitmen kami ke depan akan selalu mengupayakan setiap pengkaderan untuk dilaksanakan di pesantren agar bisa berbaur dengan santri," tambah Haris.
 
Sementara itu, Kasat Korwil Banser Sulsel Abbas Rauf A Rani berpesan pada kader Ansor-Banser yang sudah di baiat, keberadaan Ansor-Banser adalah untuk menjadi penjaga NKRI, perekat ukhuwah kebangsaan dan pelindung ulama.
 
Kontributor: Samija
Editor: Kendi Setiawan