Daerah

Mengapa Ansor-Banser Sering Dibully di Media Sosial?

Kam, 26 September 2019 | 08:00 WIB

Mengapa Ansor-Banser Sering Dibully di Media Sosial?

Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung, H Taufik Qurrahim dalam Konferensi Cabang ke-3 Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kabupaten Pringsewu, di Aula Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis (26/9).

Pringsewu, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung, H Taufik Qurrahim menegaskan, peran Gerakan Pemuda (GP) Ansor di era sekarang sangat strategis. Sebagai bakal penerus tonggak kepemimpinan di masa depan, Ansor memikul tugas besar untuk mempertahankan agama (himayatuddin) dan mempertahankan negara (himayatuddaulah).

Hal ini diungkapkannya di depan para pemuda Ansor yang menjadi peserta Konferensi Cabang ke-3 Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kabupaten Pringsewu, yang dilaksanakan di Aula Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis (26/9). Konferensi tersebut mengangkat tema ‘Meneguhkan Komitmen Organisasi, dari Ansor untuk NKRI.’  

Pada kesempatan itu, Taufik juga mengingatkan bahwa tugas Ansor semakin berat terlebih di era digital saat ini. Banyak masyarakat cinta pada Ansor, tapi ada juga yang dengan gencar melalui media sosial tidak henti-hentinya menebar fitnah kepada Ansor dan NU.

"Kenapa GP Ansor sering di-bully di media sosial? Kenapa yang berasal dari Ansor maupun NU sering mendapatkan sentimen negatif dari kelompok-kelompok yang banyak berkeliaran di media sosial?. Karena mereka memang kelompok yang ingin NKRI bubar dan NU adalah benteng paling tebal dalam mempertahankan NKRI," tegasnya.

Kelompok-kelompok ini, lanjutnya, ingin tembok ini runtuh dan akhirnya NKRI akan digantikan dengan ideologi mereka. Mereka tidak ingin NU dan para generasinya berkembang. 

"Oleh karenanya konferensi kali ini harus menjadi momentum untuk lebih menguatkan komitmen diri untuk berkhidmat dalam organisasi sekaligus mewujudkan organisasi yang kuat, profesional, sehat, dan mandiri," tegasnya kepada peserta yang berasal dari 9 Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Pringsewu.

Sementara Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pringsewu, Muhammad Sofyan, menilai, saat ini Ansor sudah menjadi ‘selebritis.’ Setiap menit setiap waktu di media sosial, Ansor selalu diperbincangkan.

"Sampai-sampai hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan Ansor dan Banser juga sering dikait-kaitkan sehingga kelompok yang tidak suka bisa gampang mem-bully Ansor dan Banser," ujar Sofyan.

Namun hal ini tidak menyurutkan semangat dan loyalitas pemuda Ansor dalam membesarkan organisasi yang merupakan badan otonom NU. Mandat untuk menjaga agama dan negara akan senantiasa dilaksanakan sampai kapan pun. 

Hadir pada pembukaan konferensi tersebut Forkopimda Pringsewu, anggota DPRD Pringsewu, para ketua ormas kepemudaan dan lintas agama, dan beberapa ketua PC GP Ansor dari Kabupaten di Provinsi Lampung.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Muchlishon